Namun menurut tradisi Sunni, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam berpuasa pada hari tersebut selama dua hari, karena dengan tujuan untuk menyelisihi umat Yahudi dan Nasrani.
Selain mengikuti sunah Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, jika melaksanakan puasa asyura, kaum Muslimin juga akan meraih banyak keberkahannya.
Baca juga: Yuk Ketahui Cara Bermusyawarah Suami dan Istri Menurut Ajaran Islam
Adapun ayat Alquran yang menerangkan tentang disunahkan berpuasa di Hari Asyura, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya 4 bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang 4 itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS At-Taubah: 36)
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)