Keutamaan Surat Al Falaq, Lengkap dengan Waktu Membacanya

KEUTAMAAN Surat Al Falaq sangatlah besar. Al Falaq memiliki arti "Waktu Subuh" dan merupakan surat ke-113 dalam kitab suci Alquran. Surat Al Falaq terdiri dari 5 ayat dan termasuk golongan Makkiyyah atau diturunkan di Kota Makkah, Arab Saudi.

Dikutip dari laman Muslim.or.id, Selasa (21/9/2021), Ustadz Anas Burhanudin MA menjelaskan bahwa Surat Al Falaq bersama Surat An-Nas disebut Al Mu’awwidzatain karena keduanya mengandung ta’widz (perlindungan). Keduanya termasuk surat yang utama dalam kitab suci Alquran. Keutamaan Surat Al Falaq selalu disebut bersamaan dengan Surat An-Nas.

Baca juga: Surat Al-Falaq Ringkas Namun Begitu Dalam Maknanya 

Adapun lafadz Surat Al Falaq adalah sebagai berikut:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5)

"Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki." (QS Al Falaq: 1–5)

Dalam kitab Shahih-nya, Imam Muslim meriwayatkan dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:

(( أَلَمْ تَرَ آيَاتٍ أُنْزِلَتْ اللَّيْلَةَ لَمْ يُرَ مِثْلُهُنَّ قَطُّ؟))

"Tahukah engkau ayat-ayat yang telah diturunkan malam ini, tidak pernah ada yang menyerupainya sama sekali? Kemudian beliau mengatakan:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ

Baca juga: Ini 3 Surah Pendek yang Cocok untuk Belajar Sholat 

Sedangkan At-Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu hadis berikut:

((كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَعَوَّذُ مِنْ عَيْنِ الْجَانِّ وَعَيْنِ الإِنْسِ, فَلَمَّا نَزَلَتْ الْمُعَوِّذَتَانِ أَخَذَ بِهِمَا, وَتَرَكَ مَا سِوَى ذَلِكَ))

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berlindung dari mata jahat jin dan manusia. Ketika turun Al–Mu’awwidzatain, beliau memakainya dan meninggalkan yang lain." (dihukumi shahih oleh Al-Albani)