Di Eropa dan Amerika, penggunaan henna untuk pewarnaan rambut dianjurkan, karena tidak berbahaya dan justru menguatkan akar rambut pada kulit kepala. Ini dikarenakan penggunaan pewarna rambut kimia sering menyebabkan alergi dan radang, bahkan kadang-kadang memabukkan.
Di zaman sekarang henna juga menarik perhatian, karena kegunaannya sebagai bahan produksi alat pewarna. Sejumlah penelitian ilmiah menyimpulkan bahwa henna adalah pewarna paling baik untuk rambut, sebab tak membahayakan rambut.
Baca juga: 6 Obat Herbal yang Tertulis di Alquran, Bisa Menyembuhkan Segala Penyakit kecuali Kematian
Menurut para peneliti, henna mengandung zat astringent yang biasa disebut tannine (hennatanin) dan mengandung zat pewarna yang paling penting yaitu lawsone.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam dan para sahabat juga kerap menggunakan henna sebagai pewarna rambut, yakni untuk menutupi uban yang tumbuh seiring bertambahnya usia, atau karena genetik.
Baca juga: Ini Cara Meredam Marah secara Islami Menurut Alquran dan Sains
Dari Abu Umamah disebutkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam menemui tetua/kepala suku kaum Anshar yang berjenggot putih. Beliau lalu berkata, "Wahai kaum Anshar, merahkanlah dan kuningkan serta tinggalkanlah Ahlul Kitab." (HR Ahmad)
Jabir Radhiyallahu anhu berkata, "Saya datang dengan Abu Qahafah pada hari pembebasan dan kepalanya seperti tsaghamah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam lalu bersabda: 'Ubahlah ini dengan sesuatu dan hindarilah warna hitam'." (HR Muslim) Tsaghamah adalah tumbuhan yang bunga dan buahnya berwarna putih, biasa disebut bayadhu asy-syaib (putih abu-abu).