Asya bertanya-tanya pada dirinya sendiri, mengapa cerita ini memiliki karakter yang mirip dengan yang dia baca dalam kitab agamanya dulu. Hal itu juga yang membuatnya terpikat dan akhirnya mulai membaca tentang Islam.
"Saya tidak percaya bagaimana satu per satu semua pertanyaan saya terjawab, karena saya terus membaca lebih banyak tentang Islam," ungkap Asya.
Baca juga: Takdir Allah, Bule Inggris Ini Masuk Islam Gara-Gara Nasihat soal Neraka dari Keponakan Kecilnya
Setelah empat bulan mencari tahu, dia menjadi yakin bahwa Islam adalah panggilannya dan mencoba terhubung dengan seorang Muslim untuk diajak bicara.
"Teman saya bercerita tentang seorang gadis lain yang telah masuk Islam dan menyarankan saya untuk berhubungan dengannya. Saya coba mengirim pesan kepadanya di media sosial, tetapi tidak menerima tanggapan apa pun selama seminggu," ucapnya.
Suatu malam Asya menangis kepada Tuhan dan berkata bahwa dia lelah, sedih, dan kecewa. "Katakan kepadaku jika Islam adalah jalan bagiku atau berikan aku kedamaian. Aku tidak bisa lari lagi," ucapnya dalam doa.
Keesokan paginya Asya mendapat pesan di kotak masuk media sosialnya. "Saya merasa itu dari Allah. Gadis Muslim yang ingin saya ajak bicara (namanya Khadijah) telah menjawab. Dia mengundang saya untuk menemuinya di sebuah taman," katanya.
Baca juga: Gara-Gara Nasihat Keponakan Kecilnya, Bule Inggris Ini Mantap Jadi Mualaf
Asya mengatakan ketika dia melihat Khadijah tampak seperti bidadari dengan hijab dan baju abaya. Khadijah menjawab semua pertanyaan Asya karena telah melalui situasi yang sama. Dia kemudian bertanya kepada Asya apakah ingin bersyahadat.
"Saat saya sedang berpikir, Khadijah mengatakan sesuatu yang mengguncang saya. Dia berkata hidup tidak dapat diprediksi, jadi lebih baik kamu memutuskan sekarang, apakah kamu ingin mati sebagai seorang Muslim atau tidak," tuturnya.