Cerdas! Siswi Madrasah Ini Raih Emas Olimpiade Berkat Penelitian Sel Baterai Mobil Listrik

Hantoro, Jurnalis
Senin 28 November 2022 12:28 WIB
Safira Nasywa Mujahidah siswi MAN 2 Kota Malang meraih emas olimpiade berkat penelitian sel baterai mobil listrik. (Foto: Kemenag.go.id)
Share :

SISWI madrasah kembali mengukir prestasi. Kali ini datang dari Safira Nasywa Mujahidah, siswa kelas XII MIPA 8 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang. Ia berhasil menyabet medali emas bidang matematika, sains, dan teknologi (MST) di Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) 2022.

Safira dalam ajang ini mengusung penelitian dengan judul "ALGR01: Sel Baterai Ion-Aluminium Katoda Grafena Polyethylene Terephthalate Mewujudkan Era Mobil Listrik yang Lebih Baik".

"Alhamdulillah, riset Sel Bateri Ion yang dikembangkan di MAN 2 Kota Malang meraih medali emas pada OPSI 2022," terang Safira di MAN 2 Kota Malang, Senin (28/11/2022), dikutip dari Kemenag.go.id.

BACA JUGA:Jadwal Sholat Hari Ini Senin 28 November 2022M/4 Jumadil Awal 1444H 

Menurut dia, ide penelitian ini berawal dari maraknya pemberitaan di media tentang ancaman krisis energi dan kerusakan lingkungan akibat aktivitas pembakaran energi fosil yang tak kunjung tersubstitusikan.

Permasalahan tersebut menuntut manusia untuk segera merealisasikan resolusi yang komprehensif, dan salah satu jawabannya adalah perwujudan revolusi kendaraan listrik. 

Meski demikian, jelas Safira, kendaraan listrik masih menjadi kontroversi di banyak kalangan masyarakat, terutama negara berkembang. Hal ini disebabkan biayanya yang sangat mahal, kualitas kemudi yang tidak sebanding kendaraan gas, dan potensi kecelakaan ledakan baterai yang masih tinggi.

"Untuk itu, diperlukan adanya improvisasi material aktif dari baterai, salah satunya dengan penggunaan material aktif nanopartikel bernama grafena," paparnya.

"Grafena merupakan alotrop karbon dengan bentuk hexagonal satu lapis karbon yang memiliki konduktivitas, stabilitas termal, dan spontanitas listrik yang baik dengan luas permukaan besar sehingga kapasitas lebih besar dengan massa yang lebih ringan," imbuhnya.

BACA JUGA:Genius! Kakak Adik Siswa Madrasah Ibtidaiyah Buat Robot Pintar Perawat Tanaman 

Namun penerapan grafena pada baterai kendaraan listrik dinilai malah akan menambah beban biaya produksi. Sebab pada tahun 2020 saja, 1 gram grafena masih dibanderol USD100.

"AlGr01 adalah sel baterai dengan katoda grafena limbah PET. Di mana interaksinya dengan ion-Aluminium menjadikan AlGr01 baterai dengan biaya produksi termurah dan terbaik," jelas Safira. 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya