Bolehkah Puasa Tarwiyah?
Namun, keterangan tersebut tidaklah melarang kaum Muslimin untuk berpuasa di hari Tarwiyah. Keterangan itu hanyalah memberi kesimpulan bahwa tidak ada keutamaan khusus untuk Puasa Tarwiyah.
"Kita tetap dianjurkan untuk memperbayak puasa selama tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah. Dan tentu saja, hari Tarwiyah masuk di dalam rentang itu," jelas Ustadz Ammi Nur Baits.
Dari Ummul Mukminin, Hafshah radliallahu ‘anha, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan Puasa Asyura, sembilan hari pertama Dzulhijjah, dan tiga hari tiap bulan." (HR An-Nasa'i, Abu Dawud, Ahmad, dan disahihkan Syekh Al-Albani)
Demikian pula hadis dari Ibn Abbas radhiallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
"Tidak ada hari di mana suatu amal salih lebih dicintai Allah melebihi amal salih yang dilakukan di sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah)." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad fi sabilillah? Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, "Termasuk lebih utama dibanding jihad fi sabilillah. Kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad), dan tidak ada satu pun yang kembali (mati dan hartanya diambil musuh)." (HR Ahmad, Bukhari, dan Turmudzi)
Kemudian syariat memberikan keutamaan khusus untuk puasa tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah), di mana puasa pada hari ini akan menghapuskan dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang.
Dari Abu Qatadah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صيام يوم عرفة أحتسب على الله أن يكفّر السنة التي قبله ، والسنة التي بعده
"… puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menjadikan puasa ini sebagai penebus (dosa) satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya ..." (HR Ahmad dan Muslim)
Kesimpulannya, umat Islam disyariatkan melaksanakan Puasa Tarwiyah, mengingat adanya anjuran memperbanyak puasa selama sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah. Namun, tidak boleh meyakini ada keutamaan khusus untuk puasa di tanggal 8 Dzulhijjah.