Semangatnya Masyarakat Maroko Mengisi 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Tim Okezone, Jurnalis
Kamis 20 April 2023 10:20 WIB
Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf diundang Raja Maroko menghadiri Durus Hassaniyah bulan Ramadhan. (Foto: Asyraf Muntazhar/Okezone)
Share :

Barulah beberapa tahun belakangan ini, tepatnya setelah pandemi covid-19 berakhir, para keluarga Maroko yang tinggal di kota-kota besar seperti Casablanca dan Rabat mulai mempertimbangkan untuk membawa bekal dari rumah dan berbuka bersama keluarganya di beberapa tempat publik, seperti pantai atau taman umum.

Tradisi menghidupi malam-malam Ramadhan ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakatnya, namun juga keluarga kerajaan. Raja Maroko Mohammed VI setiap tahunnya pada bulan Ramadhan selalu rutin mengadakan kegiatan durus hassaniyah, yaitu majelis keilmuan yang dihadiri oleh keluarga istana, dengan mendatangkan ulama-ulama dan pembesar agama dari seluruh dunia untuk menjadi pengisi acara, maupun sekadar hadir dan menyimak majelis keilmuan tersebut.

Seluruh keperluan tamu undangan dibiayai oleh kerajaan, mulai dari akomodasi tiket, moda transportasi, penginapan, hingga kunjungan-kunjungan, seluruhnya dibiayai oleh kerajaan. Kegiatan ini dilaksanakan beberapa kali selama Ramadhan, dan intensitasnya ditingkatkan ketika memasuki sepuluh malam terakhir Ramadhan.

Raja Mohammed VI dan keluarga kerajaan juga hampir rutin mengikuti sholat tarawih pada malam 27 Ramadhan di Masjid Hassan II di Casablanca, yang merupakan masjid nasional Maroko, dan biasanya dihabiskan di masjid istana dengan keluarga kerajaan.

Masih banyak kesan-kesan selama menjalani bulan Ramadhan di Maroko yang sebenarnya dapat saya tuangkan dalam tulisan kali ini. Namun pada intinya, seperti permisalan di awal tulisan, bahwa sebagaimana waktu-waktu tambahan menjelang akhir laga atau injury time dalam sebuah pertandingan sepak bola kerap menjadi waktu penentu akhir pertandingan, maka harus dilaksanakan dengan penuh spirit dan mengerahkan seluruh kemampuan untuk meraih kemenangan.

Begitu pula Ramadhan, terlebih, kita dijanjikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala kemuliaan yang tidak dijanjikan kepada umat lain selain Islam jika berhasil menjadi pemenang setelah melewati malam-malam terakhir di bulan Ramadhan, yaitu predikat ketakwaan kepada Allah, ampunan-Nya, dan tempat di surga-Nya kelak.

Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang mampu memaksimalkan kesempatan tersebut. Aamiin Allahumma aamiin.

Wallahu a'lam bisshawab.

Penulis:

Asyraf Muntazhar Lc

Mahasiswa S-2 Ilmu Teologi di Universitas Hassan II Casablanca, Maroko. 

(Hantoro)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya