Berikut 3 hal yang memberatkan timbangan kebaikan di akhirat kelak:
1. Kalimat tauhid Laa ilaha illallah
Dari Al Bara' bin 'Azib, ada seseorang yang berasal dari Bani An-Nabit (salah satu qabilah Anshar) datang dan mengatakan:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّكَ عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. ثُمَّ تَقَدَّمَ فَقَاتَلَ حَتَّى قُتِلَ فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « عَمِلَ هَذَا يَسِيرًا وَأُجِرَ كَثِيرًا »
"Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan engkau adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Kemudian ia maju berperang sampai terbunuh. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 'Ia beramal sedikit, namun mendapatkan pahala yang besar'." (HR Muslim nomor 1900)
Dalam Syarh Sahih Muslim, Imam Nawawi rahimahullah memberikan judul bab untuk hadits ini, "Ditetapkan surga bagi orang yang mati syahid."
2. Dzikir
Dzikir termasuk amalan ringan, mudah dilakukan. Namun ternyata, memiliki keutamaan luar biasa besar.
Dijelaskan dalam riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
"Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat dalam timbangan (amalan) dan dicintai oleh Ar-Rahman, yaitu: 'Subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil ‘azhim (Maha Suci Allah, segala pujian untuk-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Mulia)'." (HR Bukhari nomor 6682 dan Muslim: 2694)