Seiring waktu berjalan, ia mulai mendapati perbedaan antara Alquran dan kitabnya sebelumnya. Antara lain tentang konsep Tuhan. Islam hanya meyakini Allah Subhanahu wa Ta'ala, sementara kepercayaan lain menganut trinitas.
Lalu Ko Johari juga melihat perbedaan tentang kisah sosok yang disalib. Dalam Islam, orang yang disalin bukanlah Nabi Isa Alaihissallam, melainkan sosok yang menyerupainya saja.
Semua itu masih kurang membuat Ko Johari yakin. Sampai pada akhirnya, dia mencari sosok pemuka agama Islam.
"Saya cari ustadz di Majalengka untuk meyakinkan bahwa Alquran adalah kitab yang benar," katanya.