Stella awalnya berniat pindah ke agama non-Islam. Pasalnya, dia mengenyam pendidikannya selama 12 tahun di sekolah non-Islam. Namun, menurut dia, ternyata sama saja.
"Secara ketuhanannya sama. Katanya sosok yang disembah itu bukan Tuhan, itu kan nabi. Saya udah enggak sreg. Ya sudah saya tanya ke mama, trus mamah bilang, 'Mama enggak maksa kamu masuk Islam sekarang. Cari tahu aja dulu akhlaknya'," ucapnya.
Kemudian mamanya mengajak Stella untuk mengikuti santunan anak yatim. Ia lantas diperlihatkan akhlak-akhlak dari Muslim seperti apa.
"Mamaku ngajak santunan anak yatim. Diperlihatkanlah akhlak-akhlaknya orang Islam tuh kayak gni lho. Kita mengayomi sesama, memberi sesama. Sementara kalo di agama lain tuh jarang ya," ungkapnya.
Dari situ, Stella mulai belajar dan mencari tahu tentang Islam. melalui proses yang panjang, akhirnya ia menemukan fakta dalam Alquran bahwa Tuhan tidak memiliki anak.
"Dari sana saya belajar lagi sampai akhirnya saya nemuin di Alquran Surat Al Ikhlas, Tuhan itu tidak diperanakkan. Nah, saya buka lagi Alquran, terus nemu Al Fatihah. Udah saya lihat-lihat, oh ternyata benerlah, Tuhan itu tidak dipernakkan lho. Tapi kok di sini (agamnya dulu) Tuhan dipernakkan, ada anak Tuhan katanya," paparnya.
Setelah mendalami ajaran Islam, Stella memutuskan masuk menjadi mualaf pada bulan Maret 2018. Namun karena tidak mendapat sertifikat sahnya, hanya dihadiri saksi, ia melakukan syahadat lagi secara resmi pada Agustus 2018.
Bukan karena mamanya, Stella masuk Islam. Melainkan mamanyalah yang menjadi perantara pintu hidayah untuk Stella menjadi mualaf.
Allahu a'lam.
(Hantoro)