Kisah Mualaf Hj Irene Handono, Raih Hidayah Usai Temukan Surat Al Ikhlas di Alquran

Alifah Mulyani, Jurnalis
Jum'at 08 September 2023 15:09 WIB
Kisah mualaf Hj Irene Handono. (Foto: YouTube Cinta Quran TV)
Share :

KISAH mualaf Hj Irene Handono sangat menginspirasi banyak orang. Irene Handono merupakan seorang ustadzah yang lahir pada 20 Juli 1954 di Surabaya, Jawa Timur.

Hj Irene Handono lahir dari keluarga non-Muslim yang cukup taat. Hingga akhirnya ia memutuskan mendalami lagi ajaran kepercayaannya untuk menjadi pemuka agama dengan kuliah di lembaga pendidikan keagamaan.

Beliau membagikan kisah mualafnya lewat akun YouTube Cinta Qur'an TV. Semua berawal saat Hj Irene mempelajari perbandingan agama yang bertujuan memantapkan kepercayaan yang dianut dulu.

"Alhamdulillah, ketika Umi mempelajari perbandingan agama dengan tujuan untuk makin memantapkan tentang agama yang Umi anut dahulu, maka diajarkan apa itu agama Islam, Buddha, Hindu, dan sebagainya," ucap Hj Irene Handono.

Awalnya saat Islam diperkenalkan kepada beliau oleh dosennya adalah sebagai agama yang dianut oleh orang miskin, bodoh, dan melarat. Islam yang diidentikan dengan kekerasan, teroris, hingga radikal.

"Ternyata ketika Umi mempelajari Islam, maka yang diperkenalkan adalah bahwa Islam itu agamanya orang miskin, bodoh, melarat. Islam itu identik dengan kekerasan, apalagi saat ini Islam dikatakan sebagai ekstremis, sebagai terori, radikal, dan lain sebagainya," bebernya. 

Dikarenakan rasa penasaran, Hj Irene ingin mengetahui agama Islam dari sumbernya langsung, yaitu Alquran. Ia meminta izin kepada dosennya untuk mempelajari Alquran dan kemudian diberi tugas mencari kelemahan Islam.

Banyak kendala saat awal mempelajari Alquran, mulai bahasa hingga tata cara membacanya. Hj Irene justru menemukan Surat Al Ikhlas yang menjelaskan tentang Tuhan sebagaimana seharusnya.

Dia mengaku kaget dengan semua kebenaran dari Surat Al Ikhlas. Lalu lama-kelamaan menjadi rasa kagum. Setelah itu, Hj Irene terketuk mengetahui lebih lanjut isi Alquran.

"Kalau ada orang yang berbahagia karena menemukan harta karun, mohon maaf kebahagiaan Umi lebih daripada itu, dengan berjumpa Surat Al Ikhlas," ucapnya.

Selain itu yang membuat Hj Irene kagum adalah karena banyaknya orang yang pindah ke agama Islam berasal dari kalangan pemikir.

"Umi terkagum-kagum. Selain itu adalah ternyata yang banyak beralih menjadi Islam justru adalah dari kalangan pemikir. Dengan kata lain dari kalangan cerdik cendekia," tuturnya. 

Banyak perbandingan dari Islam dengan kepercayaan dia sebelumnya, terutama tentang kitab. Alquran yang merupakan wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak lekang oleh zaman.

Meskipun zaman sudah maju, isi Alquran tidak akan berubah. Ini berbanding terbalik dengan kitab kepercayaannya dulu yang harus mengalami penyempurnaan.

"Kenapa sampai kemudian terjadi penyempurnaan, apakah firman tidak sempurna? Ini suatu pertanyaan yang sangat menggelitik," ujarnya.

Berbagai hal sudah Hj Irene pelajari dan bandingkan. Ia percaya bahwa hidup hanya satu kali dan reinkarnasi itu tidak ada. Kemudian hal tersebut membuatnya mengambil keputusan untuk memeluk Islam.

"Maka inilah yang membuat Umi memutuskan untuk memilih Islam. Walaupun putusan itu adalah putusan yang besar di dalam hidup Umi. Putusan yang besar itulah titik awal berubah," terangnya. 

Tidak lupa, Hj Irene juga mengajak umat manusia untuk hijrah. Sebab selagi masih ada waktu dan Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi kesempatan, jangan sampai melewatkannya.

"Maka saudara-saudara dan ananda seluruhnya, kapan lagi selagi masih ada waktu, selagi Allah masih memberi kesempatan kepada kita. Kalau kita tidak menggunakan kesempatan ini, jangan sampai lewat. Hari ini kita harus lebih baik daripada kemarin dan ingat esok harus lebih baik daripada hari ini. Ayo hijrah," tutupnya.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya