SETIAP tanggal 12 Rabiul Awal, kaum Muslimin memperingati Maulid Nabi. Ini merupakan hari kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Abbas pun mengungkap hikmah di balik acara Maulid Nabi.
Ia menyatakan di momen Maulid Nabi ini sepatutnya Muslim atau Muslimah berusaha sekuat tenaga menjadikan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam sebagai tokoh identifikasi.
Berusaha meniru cara pandang dan berbuat serta bertingkah laku Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, baik yang terkait akidah, ibadah, akhlak, hingga muamalah.
"Kita harus yakin dan percaya bahwa hanya dengan mengikuti segala perintahnya dan menjauhi semua larangannya hidup kita baru akan bisa diberkahi dan diridhoi Allah Subhanahu wa Ta'ala," ungkap KH Anwar Abbas dalam keterangannya yang diterima Okezone, Kamis (28/9/2023).
Ia melanjutkan, ini penting disadari dengan sebaik-baiknya karena hidup yang akan dilalui tidak hanya akan berhenti di sini, tapi akan berlanjut ke alam akhir. Pasalnya, kehidupan di dunia sifatnya hanya sementara, sedangkan di hari akhir adalah abadi.
Buya Anwar –sapaan akrabnya– menerangkan, umat manusia oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam telah diperintahkan mengejar akhirat, tapi jangan lupa kehidupan di dunia.
"Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menyuruh kita untuk berpikir dan berbuat dengan sebaik-baiknya agar hidup kita selamat dan sukses tidak hanya di dunia tapi juga akhirat kelak," bebernya.
Dirinya menjelaskan, di situlah relevansinya umat manusia menyelenggarakan Maulid Nabi. Sebab lewat acara tersebut diharapkan dapat menilai serta mengukur diri, apakah hidup ini sudah sejalan dengan yang dituntunkan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam atau belum.
"Ini penting kita lakukan agar hidup ke depan jauh lebih baik, lebih berarti, dan lebih bermakna dari apa yang ada hari ini. Tidak hanya bagi diri dan keluarga, tapi juga orang lain, umat, bangsa dan negara, serta manusia dan kemanusiaan serta lingkungan," pungkasnya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)