Sementara Ketua Umum PP Muhammadiyah Profesor Haedar Nashir mengatakan majelis pendayagunaan wakaf perlu dengan saksama mempercepat inventarisasi dan legalisasi aset wakaf Muhammadiyah di seluruh Indonesia untuk menghindari masalah-masalah yang potensial di bidang wakaf, peningkatan pendayagunaan wakaf dan akselerasi wakaf produktif perlu dikawal melalui organ nazir yang profesional.
Ia mengatakan, PP Muhammadiyah akan mendukung penuh aspek legalisasi rencana akselerasi pendayagunaan wakaf.
Sementara Muhammadiyah juga memerlukan akselerasi "capacity building" interkoneksi lintas majelis dan lembaga dengan visi keunggulan melalui instrument yang mudah, sitemik, dinamis, dan progresif yang dapat menghasilkan gerakan Muhammadiyah yang unggul dan berkemajuan.
Untuk agenda penguatan umat dan bangsa, Muhammadiyah harus melakukan perencanaan besar yang strategis dan berjangka panjang.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menyampaikan dalam sambutannya bahwa rakernas ini merupakan forum yang sangat strategis untuk menghasilkan berbagai inovasi dan rekomendasi strategis dalam mengoptimalkan potensi besar wakaf bagi seluas-luasnya kemaslahatan umat bangsa dan negara.
Ia menegaskan, wakaf bukan sekadar amal ibadah tetapi juga merupakan instrument ekonomi yang memiliki potensi luar biasa di dalam memperkuat perekonomian Indonesia dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Wakaf dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, wakaf dapat digunakan untuk pendukung pendidikan, perumahan, pemberdayaan UMKM serta program sosial dan kesehatan.