7 Contoh Bacaan Saktah dalam Alquran Lengkap Penjelasannya

Alifah Mulyani, Jurnalis
Senin 20 November 2023 11:05 WIB
Ilustrasi contoh bacaan saktah dalam Alquran. (Foto: Unsplash)
Share :

INILAH 7 contoh bacaan saktah dalam Alquran. Sangat penting diketahui setiap Muslim agar lebih tepat saat membaca Kalamullah.

Dilansir nu.or.id, saktah secara bahasa berarti mencegah. Sedangkan saktah secara istilah dalam ilmu tajwid adalah memutus satu kalimat dari kalimat setelahnya dengan kadar dua harakat/satu alif tanpa mengambil napas.

Saktah adalah bacaan yang berdasarkan riwayat yang diterima secara turun-menurun dari bacaan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam dan tidak boleh membaca saktah selain pada tempat-tempat yang dibaca saktah dalam riwayat yang shahih.

Berikut ini 7 contoh bacaan saktah dalam Alquran yang dalam riwayat Imam Hafsh dari Imam Ashim terbagi menjadi dua kategori.

Pertama, bacaan yang hanya memiliki satu cara baca (saktah) dan hanya ada dalam qiraat Imam Ashim yang diriwayatkan oleh Imam Hafsh sebagaimana yang dicatat oleh Asy-Syathibi dalam nadham Hirzul Amani.

Kedua, saktah yang memiliki perbedaan (bi khulfin 'anhu/بخلف عنه), yaitu bacaan yang memiliki tiga cara baca (waqf, washl, saktah) yang berdasarkan riwayat yang diperoleh Imam Hafsh dari Imam Ashim.

1. Surat Al Kahfi Ayat 1–2 (Contoh pada alif dari perubahan tanwin)

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا(1) قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا مِّنْ لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا حَسَنًاۙ(2)

Membaca sambung dari ayat pertama ke ayat kedua diperlukan adanya bacaan saktah karena pada kata (عِوَجًا) tidak diterapkan ikhfa’ melainkan mad iwadh seperti ketika waqof sehingga memiliki arti “Dia menurunkan Al-Qur’an sebagai bimbingan yang lurus yang tidak ada kebengkokan sedikitpun di dalamnya.”

2. Surat Yasin Ayat 52

قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَا ۜهٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ(52)

Ucapan saktah di sini sebagai pemisah dua ucapan yang dilontarkan oleh dua kelompok yang berbeda yaitu orang beriman dan orang kafir.

3. Surat Al Qiyamah Ayat 27

وَقِيْلَ مَنْ ۜرَاقٍۙ(27)

Diterapkannya bacaan saktah pada ayat ini agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam mengartikan ayat yang seharusnya “Dan dikatakan (kepadanya), “Wahai orang yang sering berperang”, menjadi “orang yang sering berperang”. 

4. Surat Al Muthaffifin Ayat 14

كَلَّا بَلْ ۜرَانَ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ مَّا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ(14)

Pada ayat ini, hukum saktah dapat diterapkan pada kata (بَلْ).

5. Surat Al Anfal Ayat 75

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْۢ بَعْدُ وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا مَعَكُمْ فَاُولٰۤىِٕكَ مِنْكُمْۗ وَاُولُوا الْاَرْحَامِ بَعْضُهُمْ اَوْلٰى بِبَعْضٍ فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ(75)

Dalam membaca bacaan saktah di atas, qira’at Imam Hafsh dari Imam Ashim memiliki tiga cara baca yaitu:

- Dapat dibaca waqf pada lafadz (إِنَّاللَّهَبِكُلِّشَيْءٍعَلِيمٌ), kemudian membaca ayat: بَرَاءَةٌمِنَاللَّهِوَرَسُولِهِإِلَىالَّذِينَعَاهَدْتُمْمِنَالْمُشْرِكِينَ

- Dapat dibaca washl (disambung) antarayat tanpa waqf (berhenti) maupun saktah: إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ بَرَاءَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

- Dapat dibaca saktah pada lafadz (إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ) kemudian membaca ayat: بَرَاءَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

6. Surat At-Taubah Ayat 1

بَرَاۤءَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى الَّذِيْنَ عَاهَدْتُّمْ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَۗ(1)

Sama seperti Surat Al Anfal Ayat 75, menurut qiraat Imam Hafsh dari Imam Ashim memiliki tiga cara baca yaitu:

- Dapat dibaca waqf pada lafadz (إِنَّاللَّهَبِكُلِّشَيْءٍعَلِيمٌ), kemudian membaca ayat: بَرَاءَةٌمِنَاللَّهِوَرَسُولِهِإِلَىالَّذِينَعَاهَدْتُمْمِنَالْمُشْرِكِينَ

- Dapat dibaca washl (disambung) antarayat tanpa waqf (berhenti) maupun saktah: إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ بَرَاءَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

- Dapat dibaca saktah pada lafadz (إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ) kemudian membaca ayat: بَرَاءَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى الَّذِينَ عَاهَدْتُمْ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

7. Surat Al Haqqah Ayat 28–29

مَآ اَغْنٰى عَنِّيْ مَالِيَهْۚ(28) هَلَكَ عَنِّيْ سُلْطٰنِيَهْۚ(29)

Dalam membaca bacaan saktah di atas, qiraat Imam Hafsh dari Imam Ashim memiliki tiga cara baca yaitu:

- Dapat dibaca waqf pada lafadz (مَاأَغْنَىعَنِّيمَالِيَهْ), kemudian membaca ayat هَلَكَعَنِّيسُلْطَانِيَه

- Dapat dibaca washl/ disambung antarayat tanpa waqf maupun saktah مَاأَغْنَىعَنِّيمَالِيَهْهَلَكَعَنِّيسُلْطَانِيَهْ

- Dapat dibaca saktah pada lafadz (مَا أَغْنَى عَنِّي مَالِيَهْ), kemudian membaca ayat هَلَكَ عَنِّي سُلْطَانِيَه

Itulah 7 contoh bacaan saktah yang ada dalam Alquran. Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya