Ustadz Khalid Basalamah menerangkan, semua orang sudah tahu kalau membuat film porno pasti akan mencari orang yang terbaik. Orang yang cantik, orang yang gagah. Tujuannya untuk bisa dijual film porno itu.
Jika seandainya melihat seseorang lawan jenis, laki-laki melihat perempuan di film porno itu yang tidak dimiliki oleh istrinya; mungkin warna kulit, postur tubuh, paras wajah, bentuk atau panjang pendek rambut, pakaian, cara berbicara; dan itu tidak dimiliki pasangannya, hal yang akan terjadi adalah membenci pasangannya. Jadi gairah yang seharusnya ada di pasangan halalnya itu hilang.
"Bagaimana Anda tidak cemburu, membiarkan istri melihat kemaluan laki-laki lain di film porno. Bagaimana bisa itu terjadi. Membiarkan dia menonton, dan pada saat dia mendapatkan kemaluan laki-laki itu berbeda, warna kulitnya berbeda, mungkin ada bulu dadanya, mungkin ini, mungkin itu, kira-kira apa yang akan terjadi pada istri Anda? Tambah benci kepada Anda, tidak akan suka dia," papar Ustadz Khalid Basalamah.
Sementara kata para ulama, tambah dia, hubungan biologis suami istri, ciumannya, sentuhannya, meletakkan kemaluan di kemaluan, kata para ulama itu adalah sesuatu yang fitrah, telah Allah Subhanahu wa ta'ala ciptakan. Layaknya manusia tahu kalau makan melalui mulut. Maka harus tahu syahwatnya dilampiaskan kepada pasangannya yang halal.
"Antum enggak mungkin meletakkan makanan di kuping, karena sudah fitrah melalui mulut. Seperti itu hubungan biologis. Orang tahu meletakkan makanan, di mana dia meneguk air, yang mana anggota tubuhnya akan menghirup udara, yang mana yang akan mendengar. Dia sudah tahu," ujarnya.
Begitu juga dengan fitrah. Berlanjutnya keturunan manusia dari hubungan biologis. Itu alami. Jadi sangat salah, fatal pemahaman orang kalu menganggap menonton film porno bisa membantu gairah. Padahal sebenarnya akan merusak.
Makin dijauhi film dewasa, maka akan makin menikmati apa yang ada di hadapan. Allahu a'lam.
(Hantoro)