Lalu pada usia 17 tahun, Adam Malik menjadi ketua Partindo di Pematangsiantar (1934–1935) untuk ikut aktif memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Panjang sudah pengabdian Adam Malik terhadap Tanah Air. Ia meninggal dunia di Bandung pada 5 September 1984 setelah menderita kanker.
Jenazahnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Kemudian istri dan anak-anaknya mengabadikan namanya dengan mendirikan Museum Adam Malik.
Pemerintah juga memberikan berbagai tanda kehormatan. Atas jasa-jasanya, Adam Malik dianugerahi berbagai macam penghargaan, di antaranya Bintang Mahaputera kl IV pada 1971, Bintang Adhi Perdana kl II pada 1973, dan diangkat sebagai Pahlawan Nasional pada 1998.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)