Sementara itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengingatkan bahwa umat Islam tidak dibolehkan melakukan rasisme, termasuk kepada non-Muslim.
"Bicara komunitas Bali yang notabene orang non-Muslim, cuma kalau umat Islam tidak bisa, sebaiknya tidak meng-adress masyarakat yang non-Muslim," katanya.
Ia pun mengimbau para politikus terus bersama-sama menjaga kondusivitas. Ini terutama dalam rangka menyambut tahun politik 2024.
"Kita harus bersama-sama menjaga kondusivitas Indonesia, jadi tidak boleh ada suatu tempat di mana pun yang kita tidak berikan prioritas untuk sama-sama menjaga kondusivitas. Di Indonesia kalau ada satu daerah yang tidak kondusif bisa berdampak ke yang lain," ucapnya.
"Bali terkenal daerah wisata, mengharuskan keramahan toleransi. Kita berharap agar public figure, politisi, atau siapa pun agar bersama-sama berkomitmen menjaga kondusivitas. Bukan hanya Bali, tapi seluruh Indonesia, apalagi dalam rangka menyambut tahun politik," tuturnya.