KEMENTERIAN Agama (Kemenag) akan menggelar pemantauan hilal (rukyatulhilal) awal bulan Ramadhan pada 10 Maret 2024 Masehi atau 29 Syaban 1445 Hijriah. Pemantauan hilal akan dilakukan di 134 titik di seluruh wilayah Indonesia.
"Kami memutuskan akan menggelar rukyatulhilal di 134 lokasi di seluruh wilayah Indonesia," jelas Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib dalam Rapat Persiapan Penetapan Awal Ramadhan, di Jakarta, Senin 19 Februari 2024, dilansir Kemenag.go.id.
Ia menyebut rukyatulhilal akan dilaksanakan Kanwil Kemenag dan Kemenag kabupaten/kota, bekerja sama dengan pengadilan agama, ormas Islam, serta instansi lainnya di daerah setempat.
Sidang isbat penentuan awal bulan Ramadhan 2024 dilakukan dengan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis atau hisab, serta hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan hilal.
Adib melanjutkan, secara hisab, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadhan jatuh pada Ahad 10 Maret 2024 M atau 29 Syaban 1445 H.
"Pada hari rukyat, 29 Syaban 1445 H, tinggi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berkisar antara -0°20’ 1,2” sampai 0°52’ 5,4” dengan sudut elongasi antara 2°14’ 46,8” sampai 2°41’ 50,4”," paparnya.