MADINAH- Senyum terpancar di wajah Nenek Sajeriah (65) saat menginjakan kakinya di Tanah Suci untuk menjalankan ibadah haji.
Perempuan asal Pare-pare, Sulawesi Selatan itu bisa menunaikan rukun islam kelima setelah 14 tahun menanti. Nenek Sajeriah berangkat haji didampingi oleh keponakannya Hasmia (53).
Penyandang disabilitas netra itu tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 3 UPG dan tiba di Madinah, Selasa, 15 Mei 2024.
Semangat nenek Sajeriah tak surut meski dirinya mempunyai keterbatasan. Bahkan dia menyiapkan sendiri perlengkapan hajinya, mulai dari mencuci, melipatnya, sampai memasukannya dalam koper.
“Saya tidak takut, kalaupun saya meninggal tidak apa-apa,” ujarnya kepada Media Center Haji (MCH) 2024, dikutip, Kamis (16/5/2024).
Sajeriah yang mengalami kebutaan sejak usia 7 tahun ini mengaku diberangkatkan adiknya. Sajeriah sudah berumrah 7 tahun lalu dan kini ia berhaji.
Sebelumnya dia sempat merasa khawatir akan merepotkan banyak orang di Tanah Suci. Namun dia akhirnya mantap berangkat. Sajeriah hanya menggantungkan hidupnya pada Allah Ta’ala.
“Ada Allah Ta’ala yang membantu. Apalagi mereka yang bisa melihat. Ayo naik haji,” ujar Sajeriah mengakhiri pembicaraan.
Sementara itu, Hasmia mengaku sangat dekat dengan bibinya. Dikatakannya, Sajerah biasa mengurus keponakan-keponakannya, memasak nasi, mencuci, dan mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga. “Dia (Sajerah) bisa masak, mencuci, dan segalanya dia lakukan sendiri,” ujar Hasmia.