Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Maryam setelah memeluk Islam adalah beribadah secara konsisten. "Tiba-tiba kita harus ibadah sholat lima waktu sehari. Menyesuaikan diri memang sulit, tetapi perlahan saya mulai melatih diri untuk rajin sholat," ujarnya.
Menyadari bahwa keluarganya mungkin tidak mendukung pilihannya, Maryam memutuskan untuk tidak memberi tahu keluarganya. "Saya juga belum tau ya saya harus mulainya dari mana, jadi saya menganggap bahwa biar waktu yang menjawab semuanya," ungkapnya.
Ia hanya berharap keluarganya dapat menghargai pilihannya. "Mau dipaksa bagaimanapun untuk kembali memang sudah enggak bisa karena ya saya tidak bisa menjalankan sesuatu yang memang tidak saya yakini," terangnya.
Meski begitu, dia merasa sangat bersyukur telah menemukan Islam dan sekarang fokus mendalami ajaran agama Islam, mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. "Hanya Allah yang tahu. Apa yang saya yakini sekarang itulah yang saya anggap benar," tambahnya.
Maryam pun memberi pesan untuk sesama mualaf, "Tidak ada hal yang lebih penting selain terus mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar selalu istikamah. Sebisa mungkin bergaullah dengan teman-teman sesama Muslim."
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)