JAKARTA - Umat Islam dianjurkan untuk mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual sebelum puasa Ramadhan. Salah satu bentuk persiapan tersebut adalah dengan melaksanakan mandi wajib atau mandi besar, terutama bagi mereka yang berada dalam keadaan hadas besar. Mandi ini bertujuan untuk menyucikan diri sebelum memulai ibadah puasa.
Mandi sebelum memasuki bulan Ramadhan dapat dibedakan menjadi dua kategori: mandi wajib dan mandi sunnah.
Diperuntukkan bagi individu yang dalam keadaan hadas besar, seperti setelah berhubungan suami istri, keluarnya mani, selesai haid, atau nifas. Mandi ini wajib dilakukan untuk menyucikan diri sebelum melaksanakan ibadah, termasuk puasa.
Dilakukan sebagai bentuk persiapan menyambut Ramadhan, meskipun tidak dalam keadaan hadas besar. Mandi ini dianjurkan untuk membersihkan diri dan menyambut bulan suci dengan tubuh yang bersih.
Niat merupakan rukun utama dalam pelaksanaan mandi wajib. Berikut adalah lafaz niat mandi wajib:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari fardhan lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar, fardu karena Allah Ta'ala."
Dalam Mazhab Syafi'i, niat ini diucapkan bersamaan dengan saat air pertama kali menyentuh tubuh.
Bagi mereka yang ingin melaksanakan mandi sunnah sebagai persiapan memasuki bulan Ramadhan, berikut adalah niat yang dapat diucapkan:
نَوَيْتُ أَدَاءَ الْغُسْلِ الْمَسْنُونِ لِي فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu adaa'al ghuslil masnuuni lii fii hadzihil lailati min Ramadana lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat mandi sunnah pada malam ini di bulan Ramadhan karena Allah Ta'ala."
Mandi sunnah ini dianjurkan dilakukan pada malam sebelum memasuki bulan Ramadhan, sebagai bentuk penyucian diri dan persiapan menyambut ibadah puasa.