Tarawih juga memiliki terminologi istirohah yang bermakna relaksasi dari jenis ibadah yang diminta untuk ditingkatkan saat bulan Ramadan. Di antara jeda itulah istirahat. Itu pula yang kemudian digunakan sebagai nama salat tarawih atau relaksasi dari beberapa jenis ibadah, meski konsekuensinya banyak umat mengalami sedikit kelelahan.
“Yang pasti, hikmah untuk meningkatkan pahala, amal kebaikan yang dilaksanakan di bulan Ramadan akan dilipat gandakan pahalanya. Dan pada saat bulan Ramadan di samping kewajiban puasa, kita sangat dianjurkan untuk qiyamu ramadan,” katanya.
Hal tersebut tertulis dalam hadits Rasulullah SAW, yang berbunyi “Barang siapa berpuasa Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap rida Allah, maka diampuni dosanya yang telah lampau” (HR Muslim).
Selain itu, juga ada hadits yang menyebutkan bahwa “Barang siapa menghidupkan malam Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap rida Allah, maka diampuni dosa-nya yang telah lampau “ (HR Muslim).
“Itu artinya ada dua dimensi; siang puasa, malam qiyamu ramadan. Keduanya memiliki keutamaan sebagai pelebur dan penghapus dosa jika dilaksanakan dengan penuh keimanan dan ketakwaan,” ungkapnya.
Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid menambahkan, salat tarawih adalah salat sunnah yang disyariatkan pada malam Ramadan. Karena itu, dia juga memiliki keutamaan salat malam pada umumnya sebagaimana sabda Rasulullah: “Salat yang paling afdol setelah salat fardu adalah salat malam” (HR An Nasaíi).
“Secara khusus, salat tarawih yang dikerjakan dengan ikhlas akan mendatangkan ampunan dari Allah SWT,” ucapnya. Menurutnya, dosa-dosa terdahulu yang akan diampuni Allah sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Barang siapa bangun pada malam bulan Ramadan karena iman dan mengharapkan perhitungan dari Allah maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR Muslim).
“Dan masih banyak hikmah dan keutamaan lainnya dari salat tarawih. Yang pasti, salat tarawih atau salat malam merupakan kebiasaan orang-orang saleh terdahulu. Maka barang siapa yang mengerjakannya, dia pun dicatat atau dimasukkan ke dalam golongan orang saleh sebagaimana mereka,” ungkapnya. Pernyataan Zainut tersebut tentu berdasarkan sabda Rasulullah SAW: “Biasakanlah dirimu untuk salat malam karena hal itu tradisi orang-orang saleh sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR. Ahmad).