Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Nabi Muhammad Menyuapi Seorang Yahudi yang Suka Menghinanya

Suherni , Jurnalis-Sabtu, 23 November 2019 |13:04 WIB
Kisah Nabi Muhammad Menyuapi Seorang Yahudi yang Suka Menghinanya
Makanan lezat (Foto: Abu Nawas)
A
A
A

Umat Islam di manapun berada harus mencontoh akhlak yang mulia baginda Nabi Muhammad SAW. Beliau merupakan manusia terbaik di muka bumi sesuai dengan namanya 'Yang Terpuji'.

Kiai Zainuri dalam khotbahnya dengan tema 'Nabi Muhammad Menyuapi Seorang Yahudi' mengatakan, bertakwalah kalian di mana pun berada dengan cara mengiringi semua perilaku buruk yang pernah dilakukan dengan cara amal yang hasanah dan amal yang baik.

 Bergaul dengan baik

"Bisa jadi amal ibadah yang telah kita laksanakan pada hari ini menjadi penggugur, penghapus kejelekan-kejelekan, kemunkaran-kemunkaran yang pernah kita lakukan," katanya kemarin di Masjid Raya Jakarta Islamic Center (JIC).

Oleh karena itu, ujar Kiai Zainuri, ketakwaan harus ditingkatkan terus-menerus dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun dan sampai akhir hayat kita. Maka perlu kita tingkatkan amal ibadah kita dan meningkatkan amal saleh kita untuk menunjukkan ketakwaan kita kepada Allah Allah.

“Perlu diketahui orang yang bertakwa adalah orang yang bisa bergaul dengan semua umat manusia tidak memandang suku, bangsa, bahkan tidak memandang agama apa pun,” katanya.

Pergaulilah semua umat manusia dengan akhlak yang baik. Contoh yang baik dari yang perlu diteladani umat Islam yakni ketika Nabi Muhammad tahu bahwa tetangganya orang musyrik yang suka menghinanya itu sakit, namun Rasulullah malah membawakannya makanan.

Makanan yang dibawa Rasulullah merupakan makanan yang paling enak untuk tetangganya tersebut. Padahal tetangganya tersebut suka mencaci maki Rasulullah, bahkan membuang kotoran-kotoran binatang dihadapan Rasulullah setiap kali beliau keluar dari rumahnya.

Inilah akhlak dari Rasulullah SAW yang tidak pernah mengenal suku, bangsa, dan agama apapun.

Kemudian contoh yang kedua yaitu, Rasulullah selalu membawakan makanan, bahkan menyuapi orang Yahudi yang buta, yang tinggal di pojok pasar. Rasulullah membawakan makanan, menyuapi dengan penuh kasih sayang dan penuh kelembutan.

Padahal orang itu adalah orang Yahudi yang buta dan sering memaki-maki Rasulullah, menghina Rasulullah. Tetapi yang dilakukan Rasulullah adalah membawakan makanan, bahkan Rasulullah menyuapi dengan penuh kelembutan dan penuh kasih sayang kepada Yahudi buta itu hingga akhirnya Rasulullah wafat dan tak pernah mendatangi si Yahudi lagi.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement