Setelah kaum Muslimin mengepung Khaibar dan semua benteng yang ada di sana, tertawan pula Kinanah ibn Rabi', suami Shafiyah binti Huyai, yang saat itu menjadi penanggung jawab harta simpanan Bani Nadhir. Akhirnya ia diseret untuk menghadap Rasulullah SAW. Beliau menanyakan kepadanya tentang gudang kekayaan Khaibar itu, tetapi ia tidak mau memberitahukan di mana gudang itu berada. Ia bersikeras mengatakan bahwa dirinya tidak memegang rahasia tentang harta simpanan tersebut.
Oleh karena itu, Rasulullah SAW pun bersabda, "Jika ternyata kami menemukannya padamu, akankah kami membunuhmu?" Kinanah menjawab, "Ya." Tatkala Rasulullah menemukan bahwa harta itu memang disimpan di rumahnya, beliau mengirim Kinanah kepada Muhammad ibn Salamah agar dihukum pancung sebagai balasan untuk saudara Muhammad, Mahmud ibn Salamah, yang dibunuh oleh kaum Yahudi dalam perang tersebut.
Para wanita Qumush pun digiring sebagai tawanan. Rombongan itu dipimpin oleh Shafiyah istri Kinanah ditemani oleh seorang saudari sepupunya. Mereka digiring oleh sang muazin Rasulullah, Bilal ibn Rabbah r.a. Bilal membawa para tawanan melewati medan pertempuran yang telah berakhir.
Medan itu dipenuhi oleh mayat orang-orang Yahudi yang terbunuh. Saudari sepupu Shafiyah itu pun menjerit dan histeris melihat pemandangan tersebut. la menutup wajahnya, lalu ia lumurkan debu di kepala sambil menjerit sekeras-sekerasnya, meratapi para laki-laki kabilahnya. Sementara itu, Shafiyah hanya terdiam, tetap tenang, dan tampak bersedih. Namun, ia sama sekali tidak bersuara atau meratap sedikit pun.
Shafiyah dan saudarinya dibawa menghadap Rasulullah SAW. Saat itu ketenangan menyelimuti wajah Shafiyah yang cantik jelita. Sementara itu, rambut saudari sepupunya tampak tidak karuan dan berlumuran debu dengan baju yang tercabik-cabik. Ia tidak henti-hentinya meratap, menjerit, dan menangis di hadapan Rasulullah SAW
Rasulullah tidak mau memandang wanita itu. Bahkan, beliau memerintahkan, "Jauhkan setan wanita ini dari hadapanmu!" Selanjutnya, Rasulullah mendekati Shafiyah dan memandangnya dengan penuh simpati dan belas kasih. Beliau bersabda, "Wahai Bilal, apakah engkau sudah kehilangan belas kasih hingga mengajak kedua wanita ini melewati jasad para laki-laki mereka yang terbunuh?"