Salah satu santri Rumah Tahfidz Nurul Qolbi adalah Sa'adah (48). Kekurangan fisik yang dimilikinya, tak menyurutkan semangat Bu Adah sapaan akrabnya untuk menghafal Al-Qur’an.
Ia bahkan rela menempuh perjalanan dari rumahnya di Sukabumi untuk sampai di Rumah Tahfidz Nurul Qolbi. “Yang penting saya bisa menghafal Al-Qur’an,” tuturnya.
Ghofur mengatakan, hadirnya rumah tahfidz khusus tunanetra juga berkat dukungan masyarakat khususnya para donatur PPPA Daarul Qur’an.
“Semoga keberkahan Alquran mengalir kepada semua pihak yang telah membantu berdirinya rumah tahfidz ini. Saat ini kita sering menuntun mereka di dunia. Nanti, mereka yang menuntun kita di akhirat,” ujarnya.
(Muhammad Saifullah )