Orang tersebut pun menjawab, "Kalau begitu, AndaIah yang saya cari.” Jawaban itu sontak mengagetkan Yik Shalih.
Sajak itulah, rumah Habib Shalih Tanggul selalu ramai dikunjungi tamu. Mereka datang untuk silaturahim dan meminta doa. Tamunya tidak hanya dari daerah Tanggul, melainkan juga dari luar Jawa, bahkan Iuar negeri, seperti Belanda, Afrika, China, Malaysia, Singapura dan negara-negara lain.
Habib Shalih lahir pada 1313 Hijriyah di Korbah, Bakarman, Hadramaut. Ayahnya adalah Habib Muhsin bin Ahmad al-Hamid atau yang sering disebut al-Bakri al-Hamid. Habib Shalih Tanggul berdakwah ke Indonesia sekira tahun 1921 dan menetap di daerah Tapal Kuda.
Setelah menetap cukup lama di Lumajang, kemudian pindah ke Kecamatan Tanggul, Jember, hingga tutup usia pada 7 syawal 1396 H atau tahun 1976. Hingga kini makamnya tak pernah sepi dari peziarah.
(Muhammad Saifullah )