Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Nabi, Tongkat Musa Berubah Menjadi Ular Besar

Kisah Nabi, Tongkat Musa Berubah Menjadi Ular Besar
Ilustrasi ular besar (Foto: Pixabay)
A
A
A

Raja Firaun tetap mengganggap Musa sebagai ahli sihir, bukan utusan Tuhan. Bahkan menuduh Musa adalah guru dari para tukang sihir tersebut.

Maka secara tidak langsung Raja Firaun menuduh para tukang sihir tersebut bersekongkol dengan Musa untuk mengalahkannya dan mengusir bangsa Mesir dari Mesir.

Ternyata, di luar dugaan Raja Firaun, para tukang sihir itu sama sekali tidak takut dengan ancamannya. Mereka tetap mempertahankan keimanan yang baru saja mereka terima, apa pun yang akan terjadi.

Allah SWT berfirman,

“Mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; Maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia Ini saja.” (QS Thaha [20]: 72)

Hal yang mereka saksikan dalam pertandingan di arena itu baru satu mukjizat yaitu tongkat Musa menjadi ular dan menelan tali temali dan tongkat-tongkat yang telah disihir menjadi ular-ular yang menjalar kian kemari, tetapi kenapa dalam ayat disebutkan dalam bentuk jamak yaitu mukjizat, bukan mukjizah.

Menurut Quraish Shihab (Tafsir Al-Mishbah 8:334), diungkapkan dalam bentuk jamak karena dalam penilaian mereka, pada apa yang ditampilkan Musa terdapat beberapa hal yang mengagumkan, misalnya beralihnya tongkat menjadi ular besar, lalu ular itu memakan tali temali dan tongkat yang sudah disihir jadi ular, kemudian ular itu beralih kembali menjadi tongkat.

Dalam pandangan para tukang sihir itu, ini bukanlah satu bukti, tetapi sudah bukti-bukti.

Mukjizat yang baru saja mereka saksikan secara nyata dalam pertandingan itu telah membuat mereka yakin bahwa Musa adalah utusan Tuhan. Keyakinan itu tidak bisa lagi dikalahkan oleh ancaman Raja Firaun. Sekalipun diancam untuk dipotong tangan dan kaki mereka secara bersilang, lalu disalib di pohon kurma. Mereka tidak takut karena sudah beriman kepada Allah SWT.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement