Putri KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Alissa Wahid mengatakan, banyak dimensi yang dapat dipelajari dan diteladani dari sosok KH Abdurrahman Wahid. Salah satunya adalah kezuhudannya dalam menjalani kehidupan.
“Apakah kita bisa meneladani zuhud beliau dari gemerlap kekuasaan dan materi?” kata putri Gus Dur tersebut saat memberikan sambutan atas nama keluarga pada peringatan Haul ke-10 ayahnya di halaman gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta belum lama ini.
Â
Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian itu menceritakan, meski pernah menjabat sebagai presiden dan ketua umum organisasi masyarakat Islam terbesar di dunia, Gus Dur masih meminjam uang kepadanya.
“Setengah tahun sebelum wafat, ayah masih meminjam uang kepada saya karena tidak punya uang,” jelasnya.
Padahal, lanjutnya, Gus Dur berbicara di mana-mana, menulis di berbagai media. Akan tetapi, ia tidak memiliki uang.
Alissa mengaku beberapa kali pernah meminta kepada ayahnya untuk dibelikan ini dan itu tapi tidak dituruti. Sempat ia menyampaikan kepada ayahanya bahwa di sebuah laci terdapat uang. Namun, Gus Dur menjawab bahwa itu uang rakyat.
“Itu uang titipan untuk rakyat, bukan uang kita,” katanya menirukan jawaban Gus Dur.
Gus Dur, terang Alissa, tidak pernah mempersoalkan pakaian yang dikenakannya. Ketika kerah baju panjang batiknya rusak, lengan bajunya digunting untuk menambal kerah tersebut. “Kalau kerahnya sudah rusak, dipotong lengennya ditaroh di kerahnya.”
Sementara kita hari ini, lanjutnya, baru punya jabatan sedikit saja sudah memikirkan mana baju yang pantas untuk jabatan yang diembannya. "Kita baru punya jabatan sedikit saja sudah mikir baju pantas gak buat jabatan kita.”
Alissa menegaskan, jabatan merupakan jalan atau perantara saja untuk mewujudkan kemaslahatan umat. “Banyak yang sudah memiliki jabatan lupa itu amanah wasilah untuk kemaslahatan umat,” katanya.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran