Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Salat Berjamaah, Bagaimana Hukum Mengimami Anak yang Belum Balig?

Novie Fauziah , Jurnalis-Jum'at, 07 Februari 2020 |11:20 WIB
Salat Berjamaah, Bagaimana Hukum Mengimami Anak yang Belum Balig?
Ilustrasi. Foto: The Power of Life
A
A
A

Artinya: “Ulama Syafiiyah berpendapat ‘Orang yang sudah baligh diperbolehkan bermakmum pada anak kecil yang sudah tamyiz dalam salat fardhu, kecuali dalam permasalahan Salat Jumat. Maka dalam mengimami Salat Jumat ini disyaratkan sudah baligh ketika ia termasuk dalam hitungan 40 orang yang mana Salat Jumat menjadi tidak sah tanpa bilangan ini. Ketika jumlah mereka (orang yang melaksanakan Salat Jumat) lebih dari 40 maka boleh anak kecil yang telah tamyiz menjadi Imam mereka” (Syeikh Abdurrahman Al-Jaziri, Al-Fiqh ala Madzahib al-Arba’ah, juz 1, hal. 642).

Lebih lanjut, kata Fauzan, pada masa Rasulullah ternyata pernah terjadi peristiwa demikian, di mana 'Amr bin Salamah adalah salah satu sahabat Nabi yang menjadi imam salat pada usianya yang masih sekitar enam-tujuh tahun.

كان عمرو بن سلمة يؤم قومه على عهد رسول الله ﷺ وهو ابن ست أو سبع سنين.

Artinya: “Amr bin Salamah mengimami kaumnya di masa Rasulullah SAW, sedangkan dia masih berumur sekitar enam atau tujuh tahun.” (HR. Bukhari).

Sementara itu, dilansir dari laman Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah – KTB, hukum salat jamaah atau imamah bagi imam dan makmum yang belum baligh (kecuali untuk salat Jumat) hukumnya adalah sunah.

(Abu Sahma Pane)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement