Indonesia memiliki tradisi yang beragam di setiap daerahnya. Inilah yang menjadi ciri khas atau keunikan dari kebiasaan masyarakat di Nusantara. Misalnya padusan, dilakukan ketika akan menyambut bulan suci Ramadhan setiap tahunnya.
Padusan merupakan tradisi sakral untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Tradisi tersebut dilakukan dengan cara berendam, atau mandi di sumur-sumur hingga sumber mata air.

Tradisi satu ini memiliki makna yang cukup sakral, yaitu membersihkan jiwa dan raga seseorang yang akan melakukan ibadah puasa, sehingga nantinya sudah bersih secara lahir maupun batin.
"Di beberapa tempat, padusan memang masih menyimpan kesakralannya. Menyucikan diri lebih kepada pembersihan raga dan jiwa sehingga benar-benar bersih, suci, dan siap untuk berpuasa," kata salah seorang Budayawan Jawa, Ridwan Anjasmoro kepada Okezone belum lama ini.
Tradisi padusan biasanya dilakukan di sumber-sumber keramat peninggalan wali Allah, seperti di Kolla Langgundi yang biasanya ramai sebagai destinasi utama masyarakat lokal.
"Meski tidak seluruhnya masyarakat melakukan ritual ini, mereka yang paham tentang penyucian lahir dan batin pasti akan melakukan ritual ini karena bersuci merupakan kewajiban bagi seorang muslim," ujar Ridwan.
Lalu bagaimana dengan situasi saat ini? Mengingat pandemi virus corona masih mewabah di Tanah Air dan masyarakat diintruksikan agar tidak membuat kerumunan, sementara tradisi padusan melibatkan banyak orang.
Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), K.H Anwar Abbas mengatakan, bahwa masyarakat jangan sampai menganggap enteng Covid-19. Sebab jika hal itu terjadi, maka tidak akan pernah memutus mata rantai penularan virus tersebut, apalagi melakukan padusan di tengah wabah virus corona.
"Karena virus ini menyebar dari orang ke orang dalam jarak dekat, maka kita harus menjauhi keramaian dan atau berkumpul dalam jumlah yang banyak. Itulah sebabnya MUI mengeluarkan fatwa tentang penyelenggaraan ibadah dalam situasi terjadi wabah Covid-19 agar kita bisa terhindar dari bahaya yang akan ditimbulkan oleh virus tersebut," katanya kepada Okezone beberapa waktu lalu.