DIPERTEMUKAN kembali dengan Ramadhan merupakan salah satu anugerah terindah bagi umat Islam. Karenanya, pada bulan Ramadhan menjadi waktu dibukanya pintu maaf serta keberkahan yang melimpah. Apalagi saat pandemi virus corona (COVID-19) seperti sekarang ini. Jadi waktu yang tepat untuk berlomba meraih pahala.
Ketua Pengurus Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Robikin Emhas, mengatakan berkesempatan bertemu bulan Ramadhan itu anugerah luar biasa. Menurutnya, banyak keutamaan yang tidak didapati di bulan lain selain Ramadhan.

"Oleh karena itu, jangan biarkan Ramadhan berlalu tanpa makna. Mari gunakan Ramadhan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas penghambaan dan pengabdian. Agar kesalehan individual makin membaik dan kesalehan sosial nyata dirasakan umat manusia,” katanya kepada Okezone, belum lama ini.
Pria yang akrab disapa Kiai Robikin itu menambahkan, wabah COVID-19 jangan sampai dijadikan alasan untuk berhenti beribadah selama Ramadhan. Misalnya, meninggalkan kewajiban berpuasa dan ibadah wajib atau sunah lainnya. Terkecuali ada udzur atau halangan yang menyebabkan harus menunda hingga mengugurkan kegiatan ibadah tersebut.
“Perlu diingat, pendemi corona bukan merupakan sebab dan alasan yang dibenarkan agama untuk menggugurkan kewajiban puasa Ramadhan," imbuhnya.