Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Aa Gym: Banyak yang Kecewa dan Terkhianati di Tengah Wabah Corona

Novie Fauziah , Jurnalis-Kamis, 21 Mei 2020 |01:09 WIB
Aa Gym: Banyak yang Kecewa dan Terkhianati di Tengah Wabah Corona
A
A
A

Pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhiid KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) menuturkan, saat ini banyak masyarakat merasa kecewa dan terkhianati akibat ulah sebagian orang yang tidak menaati peraturan protokol kesehatan COVID-19.

"Akhirnya sahabat-sahabat punya perasaan yang sama, jengkel kecewa, sedih, merasa dikhianati. Bagi kita yang hampir sudah tiga bulan berada di rumah, melihat kerumunan yang di airport, melihat kerumunan di pasar-pasar, melihat kerumunan di jalan-jalan, seakan-akan perjuangan kita terutama pada dokter, perawat yang mempertaruhkannya, aparat yang siang malam berjaga, sekolah-sekolah tutup, masjid tempat ibadah kita pun menjadi sepi, seakan terkhianati oleh mereka itu," katanya seperti dikutip dari akun instagram @aagym, Rabu (20/5/2020).

Aa Gym mengatakan, meski sebagian oarang tidak menaati peraturan tapi akal sehat harus tetap jernih, jangan sampai meniru keburukan dengan keburukan lainnya. Sebab bagi umat Islam, berdiam diri di rumah menjauhi kemudaratan adalah amal saleh dan perintah agama.

(Baca Juga : Heboh Habib Bahar bin Smith, Apa Beda Habib, Syarif dan Syarifah?)

"Tetaplah saudaraku disiplin, bertahan di rumah, ibadah pun tetap di rumah kalau kita ada di zona merah, sesuai dengan anjuran guru-guru kita majelis ulama. Insya Allah, kalau kita disiplin Allah menghilangkan wabah ini karena wabah ini adalah kerumunan. Di mana kerumunan itu ada, di sana wabah itu akan ada," tuturnya.

Lebih lanjut, kata Aa Gym, tetap istiqamah dalam mencegah kemudaratan, maka kebaikan ini pun akan menular kepada oranglain serta Allah SWT segera mengangkat wabah penyakit tersebut.

"Dan kita bisa kembali beribadah, sekolah, bekerja dengan benar di zaman baru, zaman yang lebih berkah, disiplin jaga jarak," pungkasnya.

Kritik serupa juga dilontarkan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin. Dia meminta Pemerintah melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara konsekuen. Menurut Din, aturan tentang PSBB harus memperhatikan prinsip keadilan. Jangan sampai umat Islam dilarang salat berjamaah di masjid, tetapi bandara dibiarkan ramai.

(Baca Juga : Kisah Wanita Inggris di Zaman Ratu Victoria, Masuk Islam Usai Bertemu Paus)

"Kepada Pemerintah untuk melaksanakan secara konsekuen peraturannya sendiri tentang PSBB, yakni dengan tidak mengizinkan kegiatan-kegiatan yang mendorong orang berkerumun di tempat-tempat umum," ucapnya.

"Peraturan tersebut perlu dilaksanakan secara berkeadilan, jangan melarang umat Islam salat jamaah di masjid tapi mengizinkan orang banyak menumpuk di bandara dan tempat keramaian lain," tambah dia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement