Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Sa'ad bin Abi Waqqash, Sahabat Penyebar Islam di China

Mengenal Sa'ad bin Abi Waqqash, Sahabat Penyebar Islam di China
Ilustrasi. (Foto: Istimewa)
A
A
A

SUATU hari ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sedang duduk bersama para sahabat, tiba-tiba beliau menatap ke langit seolah mendengar bisikan malaikat. Kemudian Rasulullah menatap para sahabatnya sembari bersabda, "Sekarang akan ada di hadapan kalian seorang laki-laki penduduk surga."

Mendengar ucapan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, para sahabat menengok ke kanan dan ke kiri pada setiap arah, untuk melihat siapakah gerangan lelaki berbahagia yang menjadi penduduk surga. Tidak lama berselang datanglah laki-laki yang ditunggu-tunggu itu, dialah Sa’ad bin Abi Waqqash.

Mengutip dari Sindonews, Kamis (18/6/2020), Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam suatu ketika juga pernah menyebut 10 sahabatnya yang menjadi penduduk surga. Nama Sa'ad bin Abi Waqqas juga menjadi salah satunya. "Abu Bakar di surga, Umar di surga, Usman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Zubair di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Sa'ad di surga, Sa'id di surga, Abu Ubaidah bin Jarrah di surga." (HR At-Tirmidzi)

Di samping terkenal sebagai anak yang berbakti kepada orangtua, Sa’ad bin Abi Waqqash juga terkenal karena keberaniannya dalam peperangan membela agama Allah. Ada dua hal penting yang dikenal orang tentang kepahlawanannya. Pertama, Sa’ad adalah orang yang pertama melepaskan anak panah dalam membela agama Allah dan juga orang yang mula-mula terkena anak panah. Ia hampir selalu menyertai Nabi dalam setiap pertempuran.

Kedua, Sa’ad adalah satu-satunya orang yang dijamin oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dengan jaminan kedua orangtua beliau. Dalam Perang Uhud, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Panahlah, wahai Sa’ad! Ayah dan ibuku menjadi jaminan bagimu."

Sa’ad bin Abi Waqqash juga dikenal sebagai seorang sahabat yang doanya senantiasa dikabulkan Allah Subhanahu wa ta'ala. Qais meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda, “Ya Allah, kabulkanlah Sa’ad jika dia berdoa.”

Abdullah bin Amru bin Ash pernah datang menemuinya, menanyakan jenis ibadah dan amal perbuatan untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, Sa’ad menjawab sederhana, “Aku beribadah seperti yang biasa kita sama-sama lakukan, hanya saja aku tak pernah menaruh dendam atau niat jahat terhadap siapapun selagi ia masih sama-sama muslim.”

Cita-citanya itu terkabulkan. Ia wafat hanya dikafani oleh kain putih yang pernah dipakaikannya sewaktu ikut Perang Badar, peperangan yang sangat dasyat yang untuk pertama kalinya dihadapi kaum Muslimin.

Dalam perang itu, Sa’ad mengenakan kain (lusuh) yang sampai akhir hayatnya disimpan baik-baik dan begitu ia meninggal digunakan untuk mengkafani jasadnya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement