KITAB suci Alquran menjadi dasar umat Islam dalam melakukan amal ibadah dan perbuatan lainnya. Segala kebaikan juga berawal dari firman Allah Subhanahu wa ta'ala yang tertulis dalam mushaf Alquran. Banyak manfaat didapat dari membaca serta mempelajari Alquran. Pahala berlipat ganda pun bisa diraih.
Mengutip dari Muslim.or.id, Rabu (24/6/2020), Alquran secara bahasa adalah mashdar dari قرأ-يقرأ (qara`a-yaqra`u). Maknanya ada dua, yaitu:
1. Sesuatu yang dibaca, karena Alquran dibaca lisan-lisan manusia.
2. Pengumpul, karena Alquran adalah mengumpulkan kabar dan hukum.
Adapun secara istilah syari, Alquran merupakan firman Allah Subhanahu wa ta'ala yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Isinya diawali Surah Al Fatihah dan ditutup Surah An-Naas. (Ushuulun fit Tafsiir, Syaikh Muhammad Shalih Al Utsaimin, halaman 6, dengan sedikit perubahan)
Baca juga: ‎Kenapa Manusia Banyak Terlena di Jalan Neraka?Â
Sementara sejarah kitab suci Alquran yang dicetak di Indonesia berawal dari penyalinannya pada abad ke-17 hingga akhir abad ke-19. Manuskrip Alquran sangat banyak di Tanah Air. Penyalinannya terbentang sepanjang kepulauan Indonesia dari Aceh sampai Maluku. Jumlahnya mencapai ribuan manuskrip Alquran.
"Pada akhir abad ke-19 merupakan masa akhir penulisan manuskrip Alquran. Di pertengah abad ke-19, teknologi cetak-cetak naskah keagamaan merambah di Nusantara. Ini merupakan masa peralihan dari penyalinan naskah secara manual menjadi menggunakan teknik litografi atau cetak batu," jelas Tim Peneliti Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, dikutip dari unggahan di akun Youtube-nya, Rabu (24/6/2020).
Pada pertengah abad inilah, tepatnya pada 1848, mushaf cetak batu selesai diproduksi di wilayah Palembang. Mushaf tersebut kini dapat disaksikan di Museum Sultan Badarudin II, Palembang; dan di Masjid Dog Jumeneng, Cirebon.
Baca juga: Begini Hukumnya Bermualamah dengan Non-Muslim dalam IslamÂ
Pada akhir abad ke-19 beredar sejumlah mushaf Alquran dari luar negeri. Di antaranya adalah mushaf dari Bombay, India; Singapura; Turki; dan Mesir. Namun, mushaf yang paling banyak beredar adalah dari Bombay dan Singapura. Sementara mushaf Turki dan Mesir tidak terlalu banyak sebab biasanya hanya diperoleh melalui jamaah haji.
"Mushaf cetakan India bisa ditemui di sejumlah daerah, seperti Palembang, Demak, Madura, Bima; hingga Malaysia dan Filipina. Sedangkan mushaf Singapura bisa ditemui di wilayah Palembang, Jakarta, Cirebon, Surakarta, Bali, Palu, dan Maluku," paparnya.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran