Dalam perjalanan, Ikrimah mencoba menyetuh dan mengajak istrinya bermesraan, tapi Ummu Hakim menolaknya dengan alasan seorang muslimah tidak boleh disentuh oleh orang kafir. Melihat keteguhan sang istri menjaga kesucian, Ikrimah makin tersentuh dengan Islam.
Tiba di Makkah, Ikrimah bersyahadat di depan Rasulullah yang sudah memaafkan segala dosanya. Ikrimah berikrar di depan Nabi akan membayar semua kesalahan diri dan ayahnya di masa lalu dengan teguh membela Islam. Dia siap mengorbankan nyawa dan harta di jalan Allah.
Rasulullah sangat bahagia dengan bersyahadatnya Ikrimah, seorang tokoh paling berpengaruh di kalangan musyrikin. Karena Ikrimah sudah mualaf, Rasulullah meminta kepada muslimin agar tidak lagi mengungkit-ungkit kesalahan ayahnya, Abu Jahal yang dikenal sebagai Firaunnya umat Islam.
Ikrimah kini membuktikan keimanannya. Ia kerap menangis mendengar untaian ayat-ayat Alquran dan berkali-kali mengutuk kesalahannya di masa lalu.
Ikrimah akhirnya menjadi salah satu pahlawan Islam. Ia terus terlibat dalam beberapa peperangan. Ia akhirnya syahid di Perang Yarmuk, pertempuran dahyat yang meruntuhkan kekuatan Romawi oleh kaum muslimin di Negeri Syam.
(Salman Mardira)