RASULULLAH Shalallahu alaihi wa sallam pernah selamat dari kejaran kaum Quraisy berkat sarang laba-laba. Kala itu Nabi dan sahabatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq bersembunyi di sebuah gua. Atas izin Allah Subhanahu wa ta'ala, jaring laba-laba tersebut menghalangi keberadaan Nabi di dalamnya.
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman:
مَثَلُ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ أَوْلِيَآءَ كَمَثَلِ ٱلْعَنكَبُوتِ ٱتَّخَذَتْ بَيْتًا ۖ وَإِنَّ أَوْهَنَ ٱلْبُيُوتِ لَبَيْتُ ٱلْعَنكَبُوتِ ۖ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ
Maṡalullażīnattakhażụ min dụnillāhi auliyā`a kamaṡalil-'angkabụt, ittakhażat baitā, wa inna auhanal-buyụti labaitul-'angkabụt, lau kānụ ya'lamụn.
"Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui." (QS Al Ankabut: 41)
Baca juga: Benarkah Kitab Suci Alquran Berisi 6.666 Ayat?
Dikutip dari 'Buku Pintar Sains dalam Alquran' karya Dr Nadiah Thayyarah, Jumat (21/8/2020), beberapa kitab tafsir menjelaskan bahwa rumah laba-laba rapuh karena tidak bisa melindungi dari panas, dingin, hujan, dan angin. Ia dianggap rapuh karena ringkih dan tidak kukuh. Begitulah yang diungkapkan dalam beberapa kitab tafsir.
Namun, seorang profesor di bidang serangga mengatakan dalam salah satu bukunya bahwa dalam firman Allah Subhanahu wa ta'ala "seperti laba-laba yang membuat rumah" terdapat kemukjizatan ilmiah. Yang membangun rumah adalah laba-laba betina sehingga pada kata "membuat" (ittakhadzat) terdapat penanda perempuan (muannats) yang berupa huruf Ta' ta'nits.
Laba-laba betinalah yang merangkai rumah. Lalu ia mempersilakan laba-laba jantan untuk masuk seraya berdiri di depannya dengan gerakan-gerakan yang memesona dan nyanyian merdu agar si jantan mau masuk ke dalam rumah.
Baca juga: Alquran dan Sains Ungkap Bagian Tubuh yang Tidak Hancur Setelah Dimakamkan
Setelah terjadi proses pembuahan, laba-laba betina akan memakan laba-laba jantan jika si jantan tidak berhasil melarikan diri. Si betina pun akan memakan anak-anaknya jika mereka tidak berhasil melarikan diri. Anak-anak laba-laba juga akan saling memakan satu sama lain.
Jadi, rumah laba-laba memang rumah "berantakan'' karena hubungan individu-individu di dalamnya rapuh, di samping bangunannya pun lemah. Dengan demikian, Alquran mengumpulkan dua kelemahan rumah laba-laba dalam satu perkataan saja.