Tersentuh dengan perlakuan sahabatnya tersebut, Shyam kemudian menghabiskan satu bulan membaca Alkitab, Gita, dan Alquran; sebelum kemudian memutuskan untuk memeluk agama Islam.
Setelah menjadi mualaf, ia pun memilih nama baru yakni Mohd Umar Gautam. Usai menyelesaikan studinya, sekira tahun 1990-an, Umar dan Razia pindah ke Delhi.
Selama lebih dari satu dekade, antara 1995 dan 2007, Umar bekerja di sebuah lembaga bernama 'Ajmal & Sons'.
Baca juga: Ajak Istri Pindah Agama, Willy Sekarang Malah Jadi Mualaf dan Belajar Sholat
Pendiri Lembaga Amal IDC
Setahun kemudian, tepatnya pada 2008, Umar memutuskan berhenti dari tempat kerjanya tersebut, lalu mendirikan lembaga amal 'Islamic Dakwah Center' atau yang dikenal dengan singkatan IDC.
Sejak saat itu IDC menjadi sebuah lembaga amal yang bergerak di bidang sosial, termasuk melayani konsultasi bagi orang yang ingin belajar mengenai agama Islam.
"Beberapa inisiatif yang dilakukan IDC secara rutin antara lain membagikan selimut kepada mereka yang membutuhkan dan memberikan sembako kepada masyarakat selama masa lockdown," kata Razia.
Baca juga: Deddy Corbuzier Berharap Anaknya Mualaf dari Hati Bukan Paksaan
Membantah Terlibat "Conversion Racket"
Perihal keterkaitan IDC dengan "conversion racket" yang dituduhkan Kepolisian Uttar Pradesh, Razia menjawab, "Jika ada yang mendekati suami saya untuk menyatakan keinginan masuk Islam, perannya adalah sebagai fasilitator yang akan membantu dengan dokumen."
Istri Umar tersebut kemudian menegaskan bahwa tidak ada yang ilegal tentang hal itu. Razia lantas menjelaskan bagaimana peran IDC terkait seseorang yang memutuskan berpindah agama menjadi seorang mualaf.
Untuk meresmikan konversi agama, orang tersebut diminta mengajukan pernyataan tertulis yang ditandatangani hakim sub-divisi. Setelah selesai, IDC akan mengeluarkan sertifikat konversi yang ditandatangani Jahangir Kasmi kepada orang tersebut.