Benteng ini berbentuk persegi empat dengan lima ruangan, dilengkapi akses masuk pada tembok sebelah barat yang bisa membawa para jamaah masuk ke lapangan di bagian tengah. Di luar benteng, terdapat sebuah kolam yang menjadi sumber air bagi para jamaah haji dan pedagang yang lewat.
Baca juga: Tidak Banyak yang Tahu, 5 Artis Cantik Ini Sudah Naik Haji
Tidak lama, sebuah desa yang makmur pun muncul di sekitar Dhat Al-Hajj, memberikan tempat berteduh bagi para jamaah haji dan tempat berkumpul dan berbagi cerita sembari bersantap. Lokasi ini, benteng dan desa, menjadi lebih penting lagi ketika Jalur Rel Hijazi dibangun pada awal abad ke-20.
Meski dinamakan Dhat Al-Hajj, benteng ini tidak hanya menjadi tempat berkumpul para jamaah haji. Di luar musim haji, benteng ini pun tetap ramai digunakan sebagai tempat peristirahatan para pedagang yang menyusuri Shami Hajj.
(Hantoro)