Share

Alquran dan Sains: Suluh Api Mengejar Setan yang Menguping

Tim Okezone, Jurnalis · Rabu 25 Agustus 2021 00:37 WIB
https: img.okezone.com content 2021 08 24 614 2460440 alquran-dan-sains-suluh-api-mengejar-setan-yang-menguping-EzkjmcTTTK.jpg Ilustrasi suluh api mengejar setan yang menguping. (Foto: Mashable)

ALQURAN dan sains membahas lengkap banyak hal dalam kehidupan. Bahkan dibahas juga meteor yang jatuh ke bumi, ilmu-ilmu pengetahuan modern, ilmu gaib hingga setan terangkum dalam kitab suci Alquran.

Sebagaimana dikutip dari 'Buku Pintar Sains dalam Alquran (Halaman 395–397)' karya Dr Nadiah Thayyarah terbitan Dar al Yamama Abu Dhabi disebutkan bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala sudah berfirman tentang api yang bersinar tajam. Suluh api tersebut mengejar setan yang menguping.

إِلَّا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ ثَاقِبٌ

Artinya: "Akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan); maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang." (QS Ash-Shaffat: 10)

Baca juga: Alquran dan Sains: Allah Himpun Seluruh Ilmu Kedokteran dalam Setengah Ayat 

وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا

Artinya: "Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api." (QS Al Jin: 8)

وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ ۖ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا

Artinya: "Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya)”. (QS Al- Jin: 9)

Ilustrasi suluh api mengejar setan yang menguping.

إِلَّا مَنِ اسْتَرَقَ السَّمْعَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ مُبِينٌ

Artinya: "Kecuali setan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang." (QS Al Hijr: 18)

وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala." (QS Al-Mulk: 5)

أَفَلَمْ يَرَوْا إِلَىٰ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۚ إِنْ نَشَأْ نَخْسِفْ بِهِمُ الْأَرْضَ أَوْ نُسْقِطْ عَلَيْهِمْ كِسَفًا مِنَ السَّمَاءِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِكُلِّ عَبْدٍ مُنِيبٍ

Artinya: "Maka apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereka? Jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami jatuhkan kepada mereka gumpalan dari langit. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Tuhan) bagi setiap hamba yang kembali (kepada-Nya)." (QS Saba: 9)

Baca juga: Bumi Berotasi tapi Manusia Tidak Terlempar Jatuh, Ini Penjelasan Alquran dan Sains 

Kata Kisaf berarti 'serpihan'. Allah Subhanahu wa ta'ala menjelaskan kepada kita bahwa sebelum turunnya Alquran, setan-setan naik ke langit dan duduk-duduk di sana guna menguping pembicaraan di sana.

Dengan demikian, jika Allah Subhanahu wa ta'ala memutuskan sesuatu, lalu para penduduk langit membicarakannya, mereka bisa mencuri dengar kabar yang sedang diperbincangkan itu. Kabar tersebut kemudian mereka beritakan kepada sebagian dukun sehingga para dukun itu menganggap setan-setan lebih hebat darinya dan manusia (baca: pasien para dukun) yang memercayai si dukun.

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

Namun ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam telah diutus dan kitab suci Alquran hendak diwahyukan, setan-setan itu diusir dari tongkrongan mereka agar mereka tidak bisa menguping sedikit pun kabar yang dibawa Alquran. Jika tidak begitu, mereka bisa mombocorkan isi Alquran kepada para dukun dan persoalan akan menjadi rumit.

Manusia akan bingung mengenai siapa yang benar, Rasul atau para dukun. Oleh karena itu, langit dipenuhi oleh para penjaga yang sangat kuat, yaitu sinar-sinar alam dan meteor-meteor. Akibatnya, bilamana jin-jin mendekati kawasan yang bisa digunakan untuk menguping pembicaraan, partikel-partikel meteor akan tertarik kearah jin-jin itu.

Baca juga: Alquran dan Sains: Materi Hitam Mengisi Ruang Hampa di Antara Bintang serta Galaksi 

Jika mereka berusaha lari tunggang-langgang dari meteor itu, gravitasi meteor akan menemukan mereka ke mana pun mereka lari sampai jin-jin itu lbur menjadi debu dan abu dan jatuh ke bumi.

Ilmu astronomi modern telah memastikan bahwa benda-benda langit tersebut berasal dari komet. Komet kadang-kadang tertarik oleh gravitasi matahari dan kadang-kadang oleh gravitasi planet-planet besar sepeti Jupiter.

Ketika tertarik oleh planet-planet besar itu akan ada serpihan-serpihan kecil yang memisahkan diri dari komet dan disebut meteor (syihab) atau serpihan-serpihan tersebut besar dan dinamakan meteoroid (naizak). Inilah yang dimaksudkan dengan serangan bertubi-tubi dan terus-menerus terhadap bumi oleh benda-benda langit yaitu meteor dan meteoroid.

Meteor adalah benda-benda langit yang berukuran kecil, yang akan terbakar dan lenyap kala bergesekan dengan atmosfer bumi, dan memiliki kecepatan 25 kilometer per detik. Meteor bisa dilihat bersinar kala berada pada ketinggian 150 kilometer di atas permukaan bumi. Di bawah dari ketinggian itu, meteor telah padam dan berubah menjadi debu. Lalu ia membutuhkan selang waktu tertentu untuk jatuh sampai di bumi dalam bentuk abu yang menyuburkan tanah.

Para ahli mengatakan bawah benda-benda langit yang jatuh dari angkasa ke bumi diperkirakan sebanyak 150 juta benda per hari. Atmosfer bumi telah diselidiki dan diketahui bahwa atmosfer tersebut dipenuhi oleh debu-debu lembut dalam jumlah banyak.

Baca juga: Alquran dan Sains Ungkap Hewan-Hewan yang Memiliki Bahasa Sendiri, Ini Daftarnya 

Melalui penelitian itu juga diketahui bahwa meteor jatuh lebih banyak pada malam-malam tertentu. Pada 10 Agustus dam 27 November, jumlah meteor yang jatuh lebih banyak dari biasanya. Sedangkan pada 20 April, 28 November, dan 12 Oktober, meteor yang jatuh lebih sedikit.

Baru-baru ini telah ditemukan bahwa meteor tersusun dari materi kimia yang sama dengan yang terdapat di bumi, tetapi persentase komposisinya sangat mengagumkan. Meteor sepertinya terbuat dari batu-batuan dan besi yang telah digerus, kemudian keduanya dicampur adukkan, lalu dibentuk menjadi meteor. Hal ini menegaskan adanya kekuatan magnetik pada meteor.

Wallahu a'lam bishawab.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini