Dewasa dan Menjadi Nabi serta Nenek Moyang Peradaban Manusia
Nabi Ishaq Alaihissallam kian beranjak dewasa. Ia bersama sang kakak, Nabi Ismail Alaihissallam, pun mengikuti jejak ayahanda mereka Nabi Ibrahim Alaihissallam untuk berdakwa. Baik Ismail maupun Ishak sama-sama diutus oleh Allah Subhanahu wa ta'ala menjadi nabi.
Nabi Ishaq Alaihissallam kemudian menikah dengan seorang wanita bernama Rafqah binti Batu'il. Sebelumnya Nabi Ibrahim Alaihissallam telah mengutus pelayannya untuk menemui Rafqah yang berada di Harran, Irak. Hal ini bertujuan menjodohkan Rafqah dan Nabi Ishaq.
Baca juga: Kisah Kesabaran Nabi Ayub: Kehilangan Harta, Anak, hingga Menderita Penyakit Kulit
Keduanya menikah saat usia Nabi Ishaq Alaihissallam berusia sekira 40 tahun. Permasalahan dalam rumah tangga pun muncul. Bukan cekcok antara keduanya, melainkan Rafqah yang sulit mendapatkan keturunan. Persis seperti Nabi Ibrahim Alaihissallam, Nabi Ishaq Alaihissallam juga berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta'ala agar diberikan buah hati.
Allah Subhanahu wa ta'ala mengabulkan doa sang Nabi Ishaq Alaihissallam. Rafqah pun melahirkan dua bayi sekaligus alias kembar. Mereka adalah Ishuu dan Yakub.
Di kemudian hari Yakub mengikuti jejak ayah dan sang kakek menjadi nabi dan rasul yang diutus oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Nabi Yakub Alaihissallam pun mempunyai keturunan yang akhirnya turut menjadi nabi utusan Allah Ta'ala, yakni Nabi Yusuf Alaihissallam dan Nabi Isa Alaihissallam.
Sementara anak Nabi Ishaq Alaihissallam yang lainnya yakni Ishuu merupakan nenek moyang dari bangsa Romawi.