KISAH mualaf kali ini datang dari Negeri Sakura. Meski terlahir dari lingkungan yang sekuler, pemuda Jepang bernama Kaiji Wada justru mantap menjadi mualaf. Ia pun kini diketahui sebagai Muslim yang taat.
Kisahnya bermula saat mengikuti kegiatan pertukaran pelajar di Brunei Darussalam pada 2015. Saat itu Kaiji Wada sama sekali tidak tahu tentang agama Islam. Dia hanya mendengar kabar miring dari berbagai media, khususnya tentang serangan teroris yang menyebut dirinya sebagai ISIS. Sejak kabar itu beredar, masyarakat Jepang memiliki pandangan yang buruk terhadap Islam.
Baca juga: 5 Artis Korea yang Mantap Jadi Mualaf, Kini Rajin Syiarkan Ajaran Islam
Meski demikian, Kaiji tidak melakukan diskriminasi kepada pelajar Muslim di sekolahnya. Dia tetap berkomunikasi dan bergaul secara normal dengan pelajar Brunei lainnya. Kemudian saat mengetahui kebenaran serta kehidupan seorang Muslim, pandangannya terhadap Islam pun berubah.
"Masyarakat Jepang memiliki pandangan yang buruk terhadap Islam. Namun, kami tidak menghakimi orang Islam. Saat berbicara dengan Muslim ataupun teman saya, normal saja. Bahkan tidak ada bedanya saat bicara dengan orang Jepang dan Brunei. Setelah tahu kebenarannya, bagaimana Muslim hidup, apa yang Islam ajarkan, saya bisa merasakannya," kata Kaiji Wada, dikutip dari akun Facebook Ayatuna Ambassador, Selasa (26/10/2021).
Baca juga: 5 Artis Ini Mantap Jadi Mualaf, Ada yang karena Mimpi Terbujur di Liang Lahad
Setelah pulang dari Brunei, Kaiji memutuskan mempelajari Islam lebih dalam. Saat belajar terkait agama Islam, Kaiji mengaku menemukan kedamaian dalam hidupnya. Dia selalu tenang menghadapi cobaan dan berhasil melewatinya.
"Sekembalinya dari Brunei, saya mulai belajar tentang Islam. Menimba ilmu hari demi hari. Kemudian saya menemukan Islam sangat mendamaikan. Saya menghadapi kesulitan, saya berserah diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Ketika menghadapi penderitaan, percaya pada Allah bahwa itu hanya ujian dari-Nya. Kita bisa menghadapi dan melewatinya," ujar Kaiji.
Ia sempat berpikir lama untuk menjadi mualaf. Bahkan, membutuhkan waktu 1 tahun untuk memikirkan hal tersebut. Hingga akhirnya pada 2017, pimpinannya memiliki janji pertemuan di sebuah masjid. Saat itulah Kaiji merasa bahwa hari tersebut adalah waktu yang tepat.
"Hampir setahun lamanya saya berpikir untuk menjadi mualaf. Tapi tidak tahu kapan harus melakukannya. Saya terus kepikiran sepanjang malam. Akhirnya, kesempatan itu tiba-tiba datang. Bos saya ada pertemuan di Masjid, pertemuan perpisahan. Kemudian, dia bilang 'Apa kamu mau bergabung?' Ya, saya ikut saja. Saya memang sudah sering berkomunikasi dengan guru ngaji di masjid itu. Maka inilah saat yang tepat," ungkap Kaiji Wada.
Baca juga: Cerita Mualaf Cantik Berhijab Usai Lihat Keluarga Muslim di Kolam Renang
Setelah menghadiri pertemuan itu, Kaiji mantap menjadi mualaf dengan membaca kalimat syahadat yang dipandu oleh seorang ustadz di masjid tersebut. Setelah membaca syahadat, dia pun mengurus beberapa dokumen untuk meresmikan status agamanya itu.
Setelah masuk Islam, Kaiji memiliki tantangan besar yang harus dihadapi, yakni kedua orangtuanya. Pasalnya, mereka merasa tidak nyaman dengan hal-hal yang berkaitan dengan agama. Kaiji mengaku sempat merasa kesulitan dalam kondisi tersebut. Namun, dia tak pantang menyerah. Ia terus mengenalkan serta menjelaskan terkait ajaran agama Islam.
Baca juga: Cerita Mualaf Cantik Tidak Bisa Menahan Haru, Ibunya Juga Masuk Islam
Seiring berjalannya waktu, akhirnya kedua orangtua Kaiji bisa menerima dan menghargai keputusan anaknya untuk memeluk agama Islam. Kini sang ibu bahkan kerap mengirim makanan halal untuknya. Kabarnya, tahun ini adalah Ramadhan keempat bagi Kaiji Wada.
(Hantoro)