KETUA Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Firman Muhammad Nur mengatakan sejauh ini pihaknya terus berkoodinasi dengan pihak maskapai penerbangan terkait rencana pemberangkatan lagi calon jamaah haji dan umrah Indonesia. Selain itu, keduanya telah sepakat siap kembali menerbangkan calon jamaah ke Jeddah atau Madinah.
"Begitu pula dengan seluruh penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) sudah menyatakan bersiap kembali melayani umat Islam Indonesia," ungkap Firman dalam keterangan resminya yang diterima MNC Portal, Selasa (2/11/2021).
Baca juga: AMPHURI Desak Pemerintah Beri Kepastian Pelaksanaan Haji dan Umrah
Ia menambahkan, AMPHURI telah menyampaikan langkah-langkah konkret terkait penyelenggaraan ibadah haji dan umrah kepada pemerintah, di antaranya:
1. Pemerintah agar mencabut kewajiban karantina setiba jamaah di Tanah Air. Karantina hanya bagi yang tes PCR-nya positif.
2. Bila Pemerintah Arab Saudi mempersyaratkan vaksin booster bagi jamaah yang sebelumnya sudah divaksin Sinovac/Sinopharm, maka Pemerintah Indonesia agar memfasilitasi ketersediaan vaksin booster bagi calon jamaah umrah.
3. One gate policy (kebijakan pemberangkatan hanya melalui satu pintu) embarkasi perlu ditinjau karena kondisi geografis calon jamaah umrah yang tersebar di seluruh Indonesia. Minimal diadakan embarkasi di empat kota yaitu Medan, Jakarta, Surabaya, dan Makassar.
Baca juga: Terkait Haji dan Umrah 1443H, Ini yang Sudah Dipersiapkan Kemenag
4. Kementerian Agama diharapkan mengkaji ulang rencana karantina di asrama haji pra-keberangkatan.
"Rencana ini diskriminatif karena pelaku perjalanan ke luar negeri non-umrah tidak diwajibkan karantina pra-keberangkatan. Cukup tes PCR saja," jelasnya.