Kala itu Amr bin Tsabit memakai pakaian perang dan mengambil pedangnya untuk ikut bertempur di Perang Uhud. Saat kaum Muslimin melihat Amr bin Tsabit ada di tengah-tengah Perang Uhud, mereka langsung menjauh dan memintanya pergi.
Kemudian Amr bin Tsabit mengatakan dengan tegas bahwa ia sudah beriman kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Kemudian pasukan kaum Muslimin langsung mempersilakan dirinya bergabung ikut perang sampai terluka parah.
Baca juga: Umar bin Khattab, Pembenci Islam yang Berubah Tunduk kepada Allah dan Jadi Sahabat Nabi
Ketika orang dari Bani Abdul Asyhal mencari korban-korban peperangan dari kaum mereka, tanpa disangka ternyata menemukan Amr. Mereka menatap lekat-lekat wajah Amr untuk memastikan bahwa itu adalah dirinya. Mereka pun berkata, "Demi Allah ini adalah Al-Ushairim."
Kemudian Amr dibawa menuju keluarganya dengan keadaan terluka. Sa'ad bin Mu'adz lalu mendatangi saudarinya seraya berkata, "Tanyakanlah kepada Amr apa yang menyebabkannya datang ke medan perang? Apakah ia berperang demi kaumnya atau karena Allah dan Rasul-Nya?"
Amr bin Tsabit pun menjawab, "Aku datang ke medan perang karena ingin masuk Islam. Aku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Aku masuk Islam lalu mengambil pedangku. Aku maju bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam dan aku berperang hingga aku terkena serangan."
Baca juga: Kisah Umar bin Khattab Disumpahi Seorang Pria, Reaksinya Tidak Terduga
Tidak lama berselang kemudian, Amr bin Tsabit pun mengembuskan napas terakhir. Ia meninggal dunia. Mereka yang menyaksikan Amr bin Tsabit telah tiada, lalu menceritakannya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.
"Sesungguhnya ia termasuk penghuni surga," ujar Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.
Apa yang diucapkan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam adalah nyata. Amr bin Tsabit pun tercatat sebagai golongan orang yang masuk surga, meski belum pernah sholat. Hal ini dikarenakan hatinya telah beriman kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan Rasul-nya.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)