Syekh Abdul Muhyi bersama keluarga dan para santri memutuskan bermukim di gua itu. Selain mendidik para santri, Syekh Abdul Muhyi juga menempuh jalan tarekat.
Sekian lama Syekh Abdul Muhyi mendidik para santri di dalam gua, beliau lantas mulai menyebarkan agama Islam di perkampungan penduduk. Sampai akhirnya, ia tiba di salah satu perkampungan yang terletak di kaki gunung bernama Kampung Bojong.
Baca juga: Alquran Surat Yasin Ayat 1-83: Tulisan Arab, Latin, Arti, Beserta Keutamaannya
Usai menetap di Bojong, atas petunjuk dari Allah Subhanahu wa ta'ala, Syekh Abdul Muhyi bersama para santri pindah ke daerah Safarwadi. Beliau pun membangun masjid dan rumah sebagai tempat tinggal sampai akhir hayatnya.
Semasa hidup, Syekh Abdul Muhyi menyebarkan agama Islam mengunakan metode Tharekat Nabawiah yaitu dengan akhlak yang luhur disertai teladan yang baik.
Dilansir Sindonews, berdasarkan kitab Istigal Tareqat Qadiriyyah Naqsyabandiyyah, terdapat beberapa kisah karomah luar biasa yang dimiliki oleh Syekh Abdul Muhyi.
Misalnya saja saat seseorang datang menemui Syekh Abdul Muhyi dengan membawa istrinya yang buta setelah melahirkan. Ia meminta tolong Syekh agar dibantu untuk sembuh. Syekh Abdul Muhyi mengajak mereka berzikir, membaca kalimat tahlil sebanyak 165 kali di masjid. Benar saja, tidak berapa lama wanita buta itu kembali pulih.
Baca juga: Surat Al Kahfi Ayat 1-110 Lengkap Tulisan Arab, Terjemahan Latin, serta Artinya
Ada pula saat Syekh Abdul Muhyi mengalahkan dua tukang sihir sakti. Uniknya, dua penyihir itu justru berbalik menjadi murid beliau usah dikalahkan. Sosok Syekh Abdul Muhyi bukan hanya ahli dalam ilmu agama Islam dan juga seni baca Alquran. Beliau juga memahami betul ilmu kedokteran, hisab, hingga pertanian.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)