HIDAYAH Islam bisa datang kepada siapa saja, kapan saja, dan melalui apa saja. Salah satunya dialami Elin, wanita cantik asal Estonia, Eropa Utara. Sebelum memutuskan menjadi mualaf, ia adalah seorang ateis dan beranggapan semua orang beragama adalah bodoh.
Dikutip dari kanal YouTube Barat Bersyahadat, Rabu (8/2/2022), sejak kecil Elin tidak pernah dididik oleh keluarganya tentang agama. Bahkan orang yang beragama dianggapnya bodoh dan tidak menggunakan akal sehat.
Baca juga: 5 Crazy Rich Mualaf Indonesia yang Banyak Bangun Masjid, Ada Suami Maia Estianty
Namun pada suatu hari ketika bangun tidur, Elin merasa ada sesuatu yang dirasakan terkait Tuhan sebagai penguasa seluruh alam semesta. Akan tetapi kala itu Elin masih belum tahu dan yakin, agama mana yang harus dipilih, karena di dunia ini banyak pilihan keyakinan.
Ditambah lagi saat Elin bertemu temannya yang beragama ketika itu tidak ada masalah dengan hidupnya. Mereka juga terlihat sama, seperti orang normal pada umumnya.
"Padahal dulu saya beranggap, orang beragama itu berbeda dengan orang normal. Anggapan itu sangatlah dangkal dan malu diucapkan, itu pemikiran saya dulu," ujarnya.
Kemudian Elin menemukan sebuah keyakinan, tapi bukan Islam. Ia menganggap jika agama yang dipilihnya saat itu adalah yang terbaik. Namun ternyata, ada keresahan dalam hatinya. Konsep Tuhan dalam keyakinannya kala itu tidak bisa diterima dengan akal sehatnya.
Baca juga: Kisah Kepala Polisi London Jadi Mualaf Gara-Gara Novel yang Menghina Islam
Setelah itu Elin coba mencari tahu tentang agama lainnya, dan akhirnya bertemu dengan Islam. Elin lalu mendalaminya dan mengenal Islam lebih dalam. Kemudian ketika sudah mengetahui Islam yang sesungguhnya, ia mantap menjadi mualaf.
"Jadi sudah tiga tahun saya, alhamdulillah, insya Allah menjadi seorang Muslim," terangnya.
Namun sayangnya untuk masjid atau pusat keagamaan di Eropa Utara masih sangat sedikit, hingga Elin kesulitan berguru dan memperdalam lagi keIslamannya kepada Muslim yang lebih tahu serta bisa membimbingnya.
Dia mengatakan, ada salah satu ruangan apartemen yang dijadikan masjid kecil. Sehingga hampir semua umat Islam di Eropa Utara berkumpul di tempat tersebut, serta Elin juga merasa terbantu adanya pengadaan masjid itu.
Baca juga: Gara-Gara Pemilu, Pemuda Belanda Ini Mantap Masuk Islam
Baca juga: Jadi Mualaf, Gadis Cantik Eropa Ini Tegaskan Islam Sangat Memuliakan Wanita
Setelah menjadi Muslim, Elin merasa lebih tenggang rasa dan ada banyak perubahan positif di dalam dirinya. Begitu juga dengan keluarganya, mulanya terkejut karena Elin memilih memiliki agama. Tapi perlahan keluarganya, terutama ibunya mulai menerima karena dirinya pun terlihat sangat lebih baik.
"Jadi secara alami kita dipengaruhi oleh orang-orang di sekeliling kita, dan suatu hari pembahasan agama menjadi hal yang lazim," pungkasnya.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)