Dalam hadis lain juga disebutkan, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
وَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَتَعَوَّذُ مِنَ الجَانِّ ، وَعَيْنِ الإِنْسَانِ ، حَتَّىنَزَلَتْ المُعَوِّذَتَانِ ، فَلَمَّا نَزَلَتَا ، أَخَذَ بِهِمَا وَتَرَكَ مَا سِوَاهُمَا . رَوَاهُالتِّرْمِذِي ، وَقاَلَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ )) .
"Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berlindung dari jin dan ‘ain (mata hasad manusia), sampai turun dua mu’awwidzataan (Surat Al Falaq dan Surat An-Nas). Ketika keduanya turun, beliau mengambil keduanya dan meninggalkan yang lainnya. (HR Tirmidzi nomor 2058 dan ia berkata bahwa hadisnya hasan. Ibnu Majah: 3511; An-Nasa'i, 8:271. Syekh Salim bin 'Ied Al-Hilaly menyatakan dalam Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin, 2:217, sanad hadis ini sahih)
Demikian penjelasan mengenai Surat An-Nas Ayat 1–6. Semoga jelas dan bermanfaat. Allahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)