SESEORANG bisa mendapat hidayah Islam dari mana saja dan kapan saja. Itu semua atas kehendak Allah Subhanahu wa ta'ala. Inilah yang dialami Ibu Supinah yang mantap menjadi mualaf saat masih muda.
Padahal di kampung halamannya yang berada di Sambas, Kalimantan Barat, mayoritas beragama non-Muslim. Ibu Supinah pun menjadi satu-satunya mualaf di kampung tersebut.
BACA JUGA:Â Viral Ustadz Dakwah di Game Mobile Legend, Sampai Ada yang MualafÂ
Ibu Supinah bercerita bahwa ia mualaf sendirian pada tahun 1984. Beruntung meski orangtuanya adalah kepala suku dan menganut agama non-Muslim, Ibu Supinah tidak mendapat larangan.
"Tahun 1984, saya Muslim sendiri, tapi mereka (keluarga) enggak mau mengganggu pilihan saya," kata Ibu Supinah dalam tayangan di kanal YouTube Laskar Tujuh Langit.Â
Keinginan untuk menjadi seorang Muslimah, ternyata muncul ketika Ibu Supinah melihat teman-temannya yang notabenenya Muslim tengah beribadah. Sejak saat itu ia merasa tenang, damai, dan mulai tertarik dengan ajaran agama Islam.
"Dia sering sholat, saya sering perhatikan. Saya tertarik melihat mereka, senangnya, damai sekali. Makanya ibu punya niat masuk Islam," paparnya.
BACA JUGA:Â Dalam 7 Hari, Wanita Cantik Pembenci Islam Ini Mantap Jadi Mualaf: Gara-Gara Bertengkar Dengar Tadarus AlquranÂ
Singkat cerita, tanpa ada rasa takut, ia pun dengan berani mengucapkan dua kalimat syahadat ketika masih sekolah.
"Enggak takut, orangtua baik kok enggak pernah mempersalahkan. Orangtua saja ini kepala adat enggak ada masalah, bahkan kakak saya guru agama non-Muslim," sambungnya.Â
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News