Khadijah berkata, "Sama sekali tidak. Demi Allah, Allah selamanya tidak akan menghinakan engkau. Sesungguhnya engkaulah orang yang selalu menyambung tali persaudaraan, selalu menanggung orang yang kesusahan, selalu mengusahakan apa yang diperlukan, selalu menghormati tamu dan membantu derita orang yang membela kebenaran."
Setelah itu, Khadijah pergi membawa Muhammad menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza, anak paman Khadijah. Waraqah adalah seorang Arab pemeluk agama Nasrani di zaman jahiliyah. Ia pandai menulis kitab dalam bahasa Ibrani dan ia pun menulis Injil dengan bahasa Ibrani. Ia seorang tua yang buta.
Khadijah berkata kepada Waraqah, "Wahai anak pamanku, dengarkanlah cerita anak saudaramu ini."
Waraqah bertanya kepada Nabi, "Wahai anak saudaraku, apakah yang kau lihat?"
Lalu Nabi menceritakan apa yang beliau lihat dan alami di Gua Hira. Kemudian Waraqah berkata lagi kepada Muhammad, "Itulah Namus (Jibril) yang pernah diutus Allah kepada Musa. Mudah-mudahan aku masih hidup di saat engkau diusir kaummu."