HIDAYAH Islam bisa datang kapan saja dan kepada siapa pun. Inilah yang dialami mualaf cantik bidan Namita Candra Devi asal Kota Semarang, Jawa Tengah.
Bidan Nami lahir dan besar dari keluarga non-Muslim. Keluarganya cukup taat dengan agama yang dianut, dan dia pun disekolahkan di lembaga pendidikan keagamaan.
"Saya sebelumnya non-Muslim sejak kecil. Keluarga saya juga sama. Sekolah saya pun juga sekolah yayasan agama saya dulu. Agama itu sangat kental di keluarga saya," kata Nami dalam kanal YouTube Mualaf Center Aya Sofyan.
BACA JUGA:Berawal Mualaf, Jhon LBF Sukses Jadi Miliarder hingga Rajin Bantu Orang
Ia juga aktif dalam kepengurusan rumah ibadah di daerah asalnya. Nami bekerja sebagai bidan di rumah sakit dan sempat menjadi pengurus keagamaan non-Muslim di rumah sakit tersebut.
"Saya ikut di kepengurusan, juga rumah ibadah tempat saya waktu itu di Semarang, saya jadi pengurus. Kemudian saya bekerja di sebuah rumah sakit di Semarang dan saya juga pengurus untuk kelompok keagamaan," ucapnya.
BACA JUGA:Perjuangan Mualaf Koh Aziz Loe, Dikucilkan hingga Berani Menolak Makanan Haram
Sebelum menjadi mualaf, keluarga Nami sudah terlebih dahulu menjadi mualaf. Dia merupakan anak semata wayang dari keluarganya yang tersentuh hatinya dan tertarik dengan agama Islam.
"Menyentuh saya ketika orangtua saya berkata nanti ketika saya sudah tidak ada, yang bisa mendoakan hanya anak saya. Dari situ saya berpikir saya ini anak satu-satunya apa iya saya tidak ingin mendoakan orangtua saya ketika sudah tidak ada," tuturnya.
Nami pun berniat masuk Islam dan segera mendatangi bapak pemuka agama yang membimbingnya dulu. Ini bertujuan untuk berkonsultasi.
"Pemuka agama itu sudah keluar dari rumah ibadah, sudah lama, tapi saya memang sering berkomunikasi dengan beliau. Ketika saya niat mau jadi mualaf, saya datang ke beliau," tuturya.
Menariknya ternyata sang pemuka agama sudah menjadi mualaf dan Nami tidak mengetahuinya. Ia pun terkejut mendengar pernyataan pembimbingnya tersebut.
"Saya sebenarnya tidak tahu kalau beliau sudah mualaf lebih dahulu. Ketika cerita, beliau menyampaikan, 'Saya sudah Muslim sekarang'," ujarnya.
Pemuka agama tersebut merupakan sosok panutannya yang selalu memberi teladan. Bahkan, bapak itu yang membimbingnya Nami dahulu secara keagamaan.
"Orang yang saya idolakan di rumah ibadah. Pemuka agama yang membimbing saya dulu," ucapnya.
Setelah banyak mempelajari agama Islam, Nami memantapkan hati untuk menjadi mualaf. Bidan cantik ini pun akhirnya mengucap dua kalimat syahadat dan resmi sebagai Muslimah.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)