Salah satu yang masih mengganjal dalam kajian 2002 tersebut adalah kurikulum di Ponpes Al Zaytun. Dia menyebut ada kurikulum yang disembunyikan dan tidak disampaikan secara terbuka.
Bahkan, kata dia, ada informasi perbedaan kurikulum antara santri yang masuk melalui jalur terbuka (penerimaan santri baru) dengan santri direkrut secara tertutup seperti anggota keluarga.
Salah satu tujuan pendalaman Ponpes Al Zaytun ini, imbuh Kiai Niam, untuk meredam potensi kegaduhan menjelang tahun politik. Terlebih lagi dua polemik Ponpes Al Zaytun terbaru ini muncul kurang dari setahun sebelum pemilihan umum pada 14 Februari 2024.
(Hantoro)